Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

KOMPAS.COM/Sandro Gatra - Menteri Pertanian Suswono
Rabu, 23 Oktober 2013

Mentan: RI Tidak Gagal Memasukkan CPO dalam Daftar Ramah Lingkungan


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono enggan jika minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dikatakan gagal masuk dalam environmental goods list (EG List). Ia mengatakan pembahasan CPO hanya tertunda di forum kerjasama Asia Pasifik (APEC).

Ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Jakarta pekan ini, Suswono mengatakan, pemerintah akan tetap memperjuangkan CPO agar diterima dunia, dengan cara melawan kampanye hitam atas CPO.

"Ya, jelas sawit terus akan menjadi andalan. Kita lihat banyak negara tersaingi dengan efisiensi sawit. Sehingga mereka berupaya dengan cara apapun untuk mendiskreditkan sawit ini. Tapi kita akan terus counter," ujar Suswono.

Lebih lanjut dia mengatakan, negara importir CPO Indonesia memberikan support agar permasalahan ini bisa segera rampung. Oleh karena itu, ia pun tetap optimis CPO tetap menjadi andalan ekspor Indonesia.

"Jadi bukan gagal, ditolak. Proposal ini diterima tetapi tidak dibahas sekarang. Pertemuan yang akan datang akan menjadi masukan dan akan dibahas," imbuhnya.

Sebagai informasi, Indonesia tercatat dua kali gagal memperjuangkan masuknya CPO dalam EG List. Kegagalan pertama terjadi saat KTT APEC 2012 di Vladivostok, Rusia. Pada saat itu, CPO Indonesia dinilai belum memenuhi ambang batas maksimum pengurangan emisi gas rumah kaca.

Sementara itu kegagalan kedua terjadi saat KTT APEC 2013 pada 1–8 Oktober 2013, di Nusa Dua, Bali. Forum CSOM belum bisa menyepakati masuknya CPO dalam 54 EG List. Kali ini alasan penolakannya karena waktu dan proses.