Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES - Buruh pikul mengemas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Rabu, 30 Oktober 2013

Mentan: Tak Ada Impor Beras pada Tahun Ini


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono menyatakan optimistis tidak akan ada impor beras selama 2013 karena luas lahan panen tahun ini mencapai 13,5 juta hektare.

"Saat ini stok beras di Perum Bulog mencapai 2 juta ton sehingga dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," katanya baru-baru ini.

Selain itu, kepastian tidak akan impor beras juga diperoleh dari Dirut Perum Bulog yang sudah menemuinya dan menginformasikan pada 2013 dapat dipastikan tidak mendatangkan komoditas pangan tersebut dari negara lain.

"Mudah-mudahan tahun ini Bulog tidak impor. Impor padi hanya untuk mengurangi stok kekurangan di Bulog. Kalau kekurangan untuk di akhir tahun, stok minimal 1,5 hingga 2 juta ton. Kalau di bawah itu maka tambahannya melalui impor. Tapi kemungkinan besar tidak akan impor," katanya.

Selain beras, menurut Suswono, produksi jagung dalam negeri tahun ini juga cukup baik sehingga relatif sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Sebelumnya, Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso menyatakan optimistis pada tahun ini tidak akan ada impor beras, mengingat pengadaan beras dalam negeri yang dilakukan perusahaan negara tersebut telah mencapai 3,205 juta ton hingga 21 Oktober 2013.

Menurut dia, stok beras yang dimiliki Bulog saat ini mencapai 2,5 juta ton dan setelah adanya penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) maka stok akhir tahun diperkirakan 1,87 juta ton. "Kalau tidak ada raskin ke 13, 14 dan 15 maka stok yang ada akan berlimpah," katanya.

Ia menyatakan, dengan ketersediaan stok beras hingga 21 Oktober 2013 yang mencapai 2,5 juta ton tersebut, maka mencukupi 9,3 bulan ke depan untuk kebutuhan penyaluran rutin.

Penyaluran beras yang dilakukan oleh Perum Bulog meliputi raskin, golongan anggaran dan cadangan beras pemerintah yang terbesar untuk raskin.