Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

Kompas.com/Robertus Belarminus - Daging sapi impor dijual ke pedagang untuk menekan harga di tingkat konsumen.
Jumat, 7 Februari 2014

Impor Sapi Betina Ramai di Semester II


JAKARTA, KOMPAS.com -
Impor sapi betina produktif atau yang sering juga disebut dengan sapi indukan diperkirakan akan mulai banyak proses pemasukannya pada semester II mendatang. Para pelaku usaha sedang mempersiapkan sarana dan prasarananya.



Bachrul Chairi, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, perlu waktu yang cukup lama untuk merealiasaikan impor sapi indukan tersebut. "Itu kan harus ada persiapan," ijar Bachrul, Jumat (7/2/2014).



Bahkan, Bachrul bilang bila pemerintah memberikan insentif kepada para pelaku usaha seperti penghapusan bea masuk (BM) yang selama ini masih harus dibayarkan sebesar 5 persen tidak mustahil semakin membuat pelaku usaha berbondong-bondong untuk mengimpor sapi indukan tersebut.



Sekadar catatan, pada awal tahun ini Kemendag telah menerima pengajuan impor sapi indukan dari satu perusahaan dengan jumlah 1.000 ekor. Tentu saja, jumlah tersebut masih jauh dari harapan yakni sebanyak 185.000 untuk tahun ini.



Kuartal I tahun ini sendiri, Kemendag telah keluarkan Persetujuan Impor Sapi hidup sebanyak 156.605 ekor atau sekitar 20 persen dari perhitungan perencanaan impor yang disetujui yakni mencapai 750.000 ekor pada tahun ini. (Handoyo)