Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES - Buruh memikul beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu
Rabu, 19 Februari 2014

Soal Impor Beras Vietnam, Hatta Serahkan kepada Menteri Pertanian


JAKARTA, KOMPAS.com —
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyerahkan masalah impor beras ilegal Vietnam kepada Menteri Pertanian Suswono. Hatta menjelaskan, kebutuhan impor beras bergantung pada keputusan Suswono.

"Impor beras menjadi kewenangan Menteri Pertanian karena dia yang tahu kita perlu atau tidak," ujar Hatta di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (18/2/2014).

Hatta menjelaskan, impor beras untuk beras terkait premium dan beras khusus tidak perlu dibahas di kantornya. Sepanjang ada rekomendasi dari Kementerian Pertanian, beras dengan jenis apa pun bebas diimpor jika diperlukan.

"Sedangkan beras medium hanya boleh diimpor bulog itu pun melalui rapat koordinasi," ujar Hatta.

Hatta menambahkan, ia tak mau menyalahkan pihak-pihak yang terkait dengan bocornya keran impor beras asal Vietnam tersebut. Jika terjadi kecolongan di beberapa kementerian terkait sektor pangan, Hatta ingin agar semuanya ikut memperbaiki hal tersebut.

"Intinya tidak usah saling menyalahkan, kaji apa penyebabnya, kalau ada kekurangan dalam katakanlah rekomendasi atau perizinan impornya, perbaiki," ungkap Hatta.

Sebelumnya diberitakan, sejak bulan lalu, beras premium asal Vietnam sudah masuk ke pasar Indonesia. Dari data Kementerian Perdagangan, sudah masuk 2.000 ton beras ilegal asal Vietnam.