Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

dok Kementerian Pertanian - Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melakukan panen jagung di Demak Jawa Tengah
Rabu, 4 Maret 2015

Mentan Panen Jagung Produksi Tinggi di Demak


KOMPAS.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman didampingi Bupati Demak Moch. Dachiri Said melakukan panen jagung dengan hasil yang menggembirakan di Desa Kembangarum, Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Jagung yang dipanen merupakan jagung hibrida varietas P27 dengan produksi tinggi yaitu 9,05 ton tongkol basah per ha (7 ton pipil kering per ha).

“Bantuan Pemerintah tahun ini 1 juta ha terbesar sepanjang sejarah, kalau ini dilakukan di seluruh Indonesia dan hasilnya konsisten 9,05 ton per ha, maka tidak ada lagi impor jagung,” ungkap Mentan.

Mentan menjelaskan, saat ini Indonesia kekurangan produksi jagung sebesar 3 juta ton. Apabila produksi tahun ini 9 juta ton, maka terjadi surplus sebesar 6 juta ton.

Untuk mendukung hal ini, Kementerian Pertanian memberikan bantuan untuk jagung di Jawa Tengah sebesar 80 ribu ha dan khususnya Kabupaten Demak sebesar 2.500 ha benih dengan pupuknya. Selain itu, bantuan yang diberikan adalah perbaikan irigasi, traktor dan perontok jagung 150 unit.

“Apabila sebagian besar petani di Demak produksi jagungnya 9 ton per ha, maka bantuan kami tambah dalam jumlah besar. Namun, indeks pertanaman (IP) pun harus ditingkatkan” kata Mentan.

Untuk menjamin harga jagung tingkat petani, Mentan berjanji kepada petani untuk mengirim surat kepada Bulog agar petani menerima harga yang menguntungkan. Mentan akan terus membantu petani dalam menerima hak mereka.

Dalam kesempatan ini, Mentan mengingatkan kepada seluruh distribusi pupuk di Demak agar dapat menyalurkan pupuk tepat waktu dan jumlah. Mentan pun mengajak jajaran TNI, Polisi dan Kejaksaan Negeri untuk mengawal dan memantau secara langsung distribusi pupuk ke petani.

“Kalau ada pihak yang main-mainkan pupuk baik harga, stoknya maupun waktunya, hukum seberat-beratnya. Kita harus hand to hand mewujudkan swasembada pangan” tegas Mentan.