Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

Dok Kementan - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada kunjungan kerjanya di Desa Talang Giring, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten OKU Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan, Senin (20/4/2015).
Jumat, 24 April 2015

DPR Apresiasi Kinerja Mentan Amran

JAKARTA, KOMPAS.com - DPR RI memberikan penilaian memuaskan atas berbagai upaya khusus yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mewujudkan swasembada pangan. DPR bahkan menilai Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dinilai termasuk menteri yang berprestasi di Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Anggota DPR Fraksi Partai Golkar M Misbakhun terang-terangan memuji Mentan. Dia menilai, Amran termasuk menteri yang berprestasi di kabinet kerja.

"Beliau (Menteri) sejauh ini bisa menerjemahkan keinginan Presiden untuk wujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun," ujar Misbakhun di Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Misbakhun mengakui, kendati baru seumur jagung menempati kursi Mentan, banyak program terobosan dibuat Amran dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.

"Yang sudah kelihatan itu pembagian traktor gratis bagi kelompok tani dan masyarakat miskin, dan itu rill di lapangan. Dia juga rajin turun ke pelosok untuk memotivasi petani, subsidi pupuk sudah mulai digerakkan, irigasi, jalan dan sebagainya. Saya kira ini semua dalam rangka wujudkan swasembada pangan," katanya.

Karenanya, mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku yakin, Mentan sanggup memenuhi target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, yakni sanggup mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.

"Dia juga sudah melibatkan banyak unsur, banyak stakeholders sampai universitas. Jadi, dalam roadmap swasembada pangan sudah sangat bagus," ujarnya.

Saat ini, kendati sudah banyak capaian diraih Amran, Misbakhun melihat kekurangan menteri asal Sulawesi Selatan itu hanya satu, yakni terkait persepsi publik. Untuk kekurangan satu ini Misbakhun mengaku bisa memaklumi.

"Karena memang masa kerjanya baru seumur jagung dan background Amran juga bukan politisi. Ke depan pembentukan persepsi publik bagi Amran mesti dioptimalkan lagi," ujarnya.

"Jangan sampai dia sudah kerja keras, tapi tidak terpublikasi dengan baik. Jadi, tinggal bagaimana koordinasikan seluruh Eselon I dan unit-unit lain di Kementerian dengan pemda-pemda di seluruh Indonesia," tambahnya.

Sementara itu, menurut pengamat komunikasi publik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, gebrakan yang dilakukan Amran sudah cukup banyak. Hal tersebut berdasarkan polling yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (kedaiKOPI) terkait isu reshuffle alias perombakan kabinet melalui situs www.uneg2politik.com.

"Berdasarkan hasil diskusi, Amran paling banyak diperbincangkan dalam hal pembagian traktor gratis ke masyarakat dan panen raya. Amran termasuk menteri yang bekerja keras untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan Presiden. Upayanya agar memenuhi kebutuhan pangan rakyat sudah cukup keras. Hanya saja, langkahnya masih kurang terpublikasi," tutur Hendri.

Sebelumnya, saat blusukan ke Lampung beberapa hari lalu, Mentan Amran kembali membagi-bagi alat mesin pertanian (alsintan). Di Desa Semuli, Kecamatan Agung Semuli, Kabupaten Lampung Utara, Menteri Amran membagikan 254 unit traktor ke petani. Khusus di Lampung Utara petani dapat jatah 12 unit traktor, plus pompa air sebanyak 67.

Bantuan itu, menurut Amran, baru pemanasan. Ke depannya masih ada program bantuan lainnya.

"Insya Allah ada 96 traktor gratis lagi," kata Amran.