Advertorial

Sakit Tenggorokan Bukan Hal Sepele, Cek dengan Aplikasi Ini

Kompas.com - 08/06/2015, 10:03 WIB

Rasa sakit pada tenggorokan seringkali muncul hingga mengganggu aktivitas. Bila rasa sakit sudah menyerang, apa yang biasanya Anda lakukan? Membiarkan sampai nyeri hilang dengan sendirinya? Hati-hati, walau tampak sepele, sakit tenggorokan yang tidak dicegah atau diobati secara serius dapat memberi dampak bahaya bagi kesehatan.

Sakit tenggorokan merupakan reaksi tubuh terhadap infeksi bakteri, jamur, atau virus yang terjadi pada amandel , dinding, atau pangkal tenggorokan. Saat terserang penyakit ini, gejala yang dirasakan biasanya sakit, panas, bengkak, dan gatal pada tenggorokan.

Dampak dari penyakit yang satu ini bermacam-macam. Infeksi pada amandel atau yang disebut tonsilitis misalnya, dapat mengakibatkan tonsil membengkak sehingga menghalangi jalan napas. Lain lagi dengan infeksi virus yang terjadi di pita suara (laringitis). Laringitis akut biasanya berlangsung selama beberapa hari dan menyebabkan suara terasa serak. Jika sampai tahap kronis, laringitis dapat menyebabkan pneumonia atau infeksi paru-paru.

Di Indonesia, sakit tenggorokan memang lazim terjadi. Faktor iklim dan berbagai kebiasaan seperti  merokok, tidak mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, polusi udara, membuang sampah sembarangan, sampai makan makanan pedas  dan minuman dingin kerap jadi penyebab timbulnya infeksi bakteri di tenggorokan.

Sebelum rasa nyeri tenggorokan menghampiri, cegah dengan cara-cara simpel ini. Olahraga, beristirahat dengan cukup, hentikan kebiasaan merokok, aktif melakukan aktivitas fisik, hindari stress, dan jaga kebersihan. Yang tidak kalah penting, hindari pula makanan yang terlalu pedas, asam, gorengan, serta minum es saat tenggorokan sudah mulai terasa tak nyaman. Sebaliknya, konsumsilah makanan bertekstur lembut dan bergizi, serta perbanyak minum air putih.

Ada satu lagi cara modern untuk mencegah sakit tenggorokan. Cek kondisi tenggorokan setiap hari dengan aplikasi “Strepsils How’s Your Throat Today?”. Dengan aplikasi ini, Anda bisa memotret tenggorokan dan mengecek kondisinya saat itu juga. Selain itu, lewat fitur “Ask The Expert” Anda bisa konsultasi langsung pada ahli kesehatan tenggorokan.

Katanya, minum jahe bisa meredakan radang tenggorokan. Itu mitos atau fakta?  Jawabannya dapat Anda cari tahu di fitur “Myth or Fact Quizes”. Aplikasi “Strepsils How’s Your Throat Today?” juga dapat digunakan untuk mengecek cuaca lewat fitur “Recent Weather Forecast”. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk mengecek kondisi tenggorokan secara berkala dengan cara mudah dan bebas biaya.

“Strepsils How’s Your Throat Today” merupakan aplikasi buatan Strepsils, tablet hisap untuk gangguan tenggorokan yang diproduksi Reckitt Benckiser. Sejak pertama kali diproduksi pada ahun 1958, kini Strepsils dipercaya dan dikonsumsi di lebih dari 100 negara di dunia, dan menjadi tablet hisap pelega tenggorokan nomor dua di Indonesia.

Kandungan zat aktif Amylmetacresol 0.6 mg dan Dibenal 1.2 mg mampu menyembuhkan infeksi ringan pada mulut dan tenggorokan, serta membunuh bakteri dan virus penyebab infeksi. Setiap tabletnya mampu melegakan tenggorokan dalam waktu lima menit. Efeknya pun bertahan hingga dua jam.

Sebelum masalah tenggorokan Anda semakin mengganggu, cek terus kondisi tenggorokan dengan “Strepsils How’s Your Throat Today?”. Unduh aplikasinya di App Store dan Google Playstore dengan nama “Strepsils How’s Your Throat Today?”. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com