Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

Dok Kementan - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengecek operasi pasar bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Operasi pasar tersebut dilakukan sejak Minggu (14/6/2015) untuk
Selasa, 16 Juni 2015

Mentan: Bawang Merah Jangan Dijual Grosiran!

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengecek operasi pasar bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Operasi pasar tersebut dilakukan sejak Minggu (14/6/2015) untuk mengecek efek dari operasi pasar yang dilakukan sebelumnya.

Hasilnya, bila kemarin harga bawang merah di pasar Induk Kramat Jati Rp 25.000 per kilogram, hari ini harga terpantau turun menjadi Rp 20.000 kilogram. Penurunan itu diketahui setelah digelar operasi pasar komoditas bawang merah dengan harga Rp 17.000 per kilogram.

"Harga pagi ini bawang merah super turun Rp 20.000. Kemarin harganya Rp 25.000. Berarti operasi pasar ini efektif," ujar Mentan.

Menjelang hari raya Lebaran, banyak harga kebutuhan pokok mulai naik, salah satunya bawang merah. Menurut Mentan, hal itu bukan karena faktor permintaan, melainkan faktor psikologis.

Setelah menetapkan harga bawang merah di pasar, ia tidak menginginkan adanya pedagang eceran nakal. Karena itu operasi pasar bawang merah ditujukan dijual langsung ke konsumen, bukan kepada bandar/grosir bawang merah.

"Kita menjamin kestabilan harga hingga Lebaran. Karenanya ini dijual langsung ke konsumen, bukan secara grosir sehingga harga di pasar akan mengikuti, kalaupun lebih mahal, tapi tidak terlalu," jelasnya. 

Untuk itu, Kementan menerapkan strategi pemangkasan rantai tata niaga yang mencapai tujuh rantai menjadi empat rantai. Menurut Mentan, panjangnya rantai tata niaga tersebutlah yang memicu melonjaknya harga bawang merah.

"Kita pangkas rantai tata niaga dengan bersinergi bersama Bulog. Kita pasok pasar bawang merah dengan mengambil langsung dari petani bawang yang saat ini didatangkan dari sentra bawang merah di Brebes," ujar Mentan.

Mentan Amran juga mengimbau kepada pedagang bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati untuk menetapkan harga bawah merah tidak terlalu mahal.

"Saya imbau kepada para pedagang, janganlah mengambil keuntungan terlalu besar, karena bila harga mahal sudah tentu akan ada upaya stabilisasi harga dari pemerintah. Langkah paling mudah pastinya, ya, impor. Dengan impor, petani negara lain yang makmur, sementara petani kita tetap menjerit," kata Mentan.

Mentan menekankan pemerintah selalu hadir bagi masyarakat untuk meringankan harga kebutuhan pokok. Dia juga menekankan bahwa target produksi bawang merah bulan depan sebesar 120.000 ton per bulan.

"Bulan ini produksi 140.000 ton per bulan. Bulan depan 120.000 ton per bulan. Sedangkan kebutuhan 90.000 ton per tahun," katanya.