Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

Dok Kementan - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencapai kesepakatan dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (APFINDO) harga daging sapi hidup di harga Rp 38.000 per kilogram.
Jumat, 21 Agustus 2015

Mentan dan Asosiasi "Feedlot" Sepakati Harga Daging Hidup Rp 38.000 Per Kg

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencapai kesepakatan dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (APFINDO) harga daging sapi hidup di harga Rp 38.000 per kilogram. Kesepakatan itu dicapai setelah terjadi kehebohan harga daging sapi yang melonjak tinggi dan mengakibatkan aksi mogok pedagang daging sapi.

Di tingkat feedloter, harga daging sapi bobot hidup tak boleh lebih dari Rp 38.000/kg. Sebelumnya, harga sapi bobot hidup di feedloter mencapai Rp 42.000-45.000/Kg.

"Damai itu indah. Harga ini sudah kita sepakati, pas dan sesuai. Semua hal yang dikhawatirkan para asosiasi itu tidak akan terjadi. Kementan tidak akan mengambil tindakan jika tidak dilakukan tindakan yang merugikan," ujar Mentan Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Mentan menambahkan, pihaknya dan pengusaha juga akan membentuk tim kecil yang beranggotakan 4-5 orang untuk mengomunikasikan permasalahan daging sapi bersama para pihak-pihak yang terkait.

"Saya minta tim ini mendatangi saya meski saat berada di lapangan atau kunjungan kerja. Pokoknya permasalahan harus selesai secepatnya tidak menunggu saya ada di kantor," ujarnya. 

Mentan berharap, dengan adanya komunikasi yang intensif, permasalahan di lapangan bisa segera diselesaikan bersama sehingga tak ada lagi lonjakan harga daging sapi. Bahkan, harga ini diharapkan bertahan meski menjelang hari besar Idul Adha.

"Kita sepakat harga 38.000/kg. Semoga dengan adanya kesepakatan ini, gejolak harga daging sapi segera mereda. Masyarakat pun diminta tak lagi resah, stok cukup dan harga normal," katanya.

Namun, meski ada kesepakatan itu, Mentan menyatakan bahwa Pemerintah belum akan menambah alokasi izin impor sapi bakalan triwulan III-2015 sebanyak 50.000 ekor. Namun, pemerintah berencana akan membuka izin impor sapi 200.000-300.000 ekor pada triwulan IV-2015 untuk kebutuhan triwulan I-2016.

Untuk informasi, Kementan mencatat dari 35 anggota AFPINDO, pada akhir Juli 2015 lalu terdapat stok sapi bakalan sebanyak 178.000 ekor. Stok tersebut bisa memenuhi kebutuhan daging sapi selama empat bulan ke depan.

Sebelumnya, Mentan mengatakan tidak akan memberikan rekomendasi impor bagi pengusaha penggemukan sapi (fedlotter) yang diketahui "nakal" atau terlibat dalam kartel daging sapi.

"Itu (fedlotter yang nakal) menjadi pertimbangan. Saya katakan, kalau secara pribadi saya tidak keluarkan rekomendasi, tapi kami lihat regulasi yang ada di Kementerian Pertanian," katanya.

Dirinya menegaskan, pihak-pihak yang terbukti melakukan penahanan stok daging sapi untuk didistribusikan harus ditindak tegas.

"Kalau ada yang terbukti itu kan domainnya KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha), kepolisian, kalau ada yang terbukti kami minta ditindak tegas," pungkasnya.