Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO - Warga menanam bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, Selasa (18/8/2015). Warga mengaku kesulitan mendapatkan air untuk pertanian akibat kekeringan saat musim kemarau.
Rabu, 26 Agustus 2015

Mentan Jamin Stok Beras Aman meski Kekeringan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa produksi padi untuk mengamankan stok beras nasional masih bisa dimaksimalkan. Tidak semua lahan pertanian terkena dampak cuaca ekstrem saat ini.

Hal tersebut dia sampaikan usai menghadiri rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution membahas dampak dari El Nino yang membuat banyak sawah mengalami kekeringan, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

"Kami optimalkan seluruh potensi sawah yang tidak terkena El nino seperti di Kalimantan dan Sumatera kecuali lampung. Luasnya untuk Sumatera adalah 2 juta ha, dan Kalimatan 1 juta ha, itu kami optimalkan," ujar Mentan.

Mentan berharap, produksi padi dari wilayah-wilayah tersebut dapat menutupi potensi kekurangan produksi di tempat lain yang terkena dampak El Nino. Ada sejumlah area tanam yang masih sangat potensial tersebar di beberapa titik.

Dia menambahkan, meski terjadi kemarau panjang akibat dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin pasokan beras dalam negeri masih mencukupi hingga musim tanam tahun depan. Keyakinan itu didasarkan pada panen gabah telah mencapai 80% dari 14 juta hektar sawah tahun ini.

"Produksi kita yang sudah panen dan masuk lumbung 80%. Jangan dibesar-besarkan, masa gabah sudah masuk gudang kena kemarau, kita upayakan lagi ada tambahan 15% sisanya meski ada kekeringan," jelas Amran.

Amran menambahkan, masyarakat semestinya tidak salah menafsirkan kekeringan panjang tahun ini. Karena itu, dirinya menjamin belum akan membuka keran impor beras karena dampak kemarau masih bisa ditutupi dari surplus padi di Kalimantan dan Sumatera.

"Yang kering cuma 200.000 hektar, tapi dipersepsikan ada kekeringan di 14 juta hektar padi kita. El Nino hanya berpengaruh di Jawa. Di Jawa kita juga berhasil selamatkan 114.000 hektar dari puso dengan pembangian 21.000 pompa air. Kalau di Sumatera kecuali Lampung, dan Kalimantan justru mereka tidak kemarau. Malah ada tambahan luas tanam baru," kata Amran.