Advertorial

3 Hari 2 Malam Menyusuri Sudut Kota Manado

Kompas.com - 17/09/2015, 08:56 WIB

Manado, Kompas.com – Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, menjadi destinasi saya dan 13 orang lainnya untuk berlibur singkat selama 3 hari 2 malam. Rasanya gembira dan sudah tidak sabar sekali kami menjelajahi kota eksotis dengan kontur daerah perbukitan ini.

Sejak menginjakkan kaki di bandara Sam Ratulangi Manado, kami diberitahu bahwa akan langsung mengunjungi beberapa ikon wisata di kota ini. Perjalanan kami pun langsung dimulai.


Patung Yesus Memberkati

Bertolak dari bandara, kami segera melaju dengan bus yang membawa kami pergi ke destinasi pertama kami hari itu. Setelah perjalanan sekitar 25 menit dari pusat kota, bus membawa kami menuju Patung Yesus Memberkati. Patung kedua tertinggi di dunia ini berdiri menjulang setinggi 50 meter di dalam kawasan perumahan elit Citraland Winangun. Bagi yang ingin berfoto dengan latar belakang patung, cukup datang ke view point yang terletak di bukti kecil di seberang patung tersebut. Dari view point tersebut, kami juga bisa melihat pesona Gunung Klabat di kejauhan.

Danau Tondano

Setelah selesai berfoto dengan pemandangan Patung Yesus Memberkati, bus kembali membawa kami melaju ke destinasi kedua yaitu Danau Tondano. Persisnya di kota Tomohon atau berjarak 30 km dari kota Manado, danau vulkanik ini berada pada ketinggian 600 meter diatas permukaan laut dengan dikelilingi panorama Gunung Tampusu, Gunung Kaweng dan Gunung Masarang.

Setibanya di Danau Tondano, kami langsung merapat ke restoran terdekat untuk makan siang. Siang hari itu matahari bersinar cukup terik, tetapi angin yang bertiup di sekitar danau pun juga tak kalah kencangnya sehingga udara terasa sedikit dingin.  

Berbagai jenis ikan air tawar bisa Anda nikmati di beberapa rumah makan yang tersebar di sekitar danau. Tak lupa ditemani dengan sajian sambal dabu-dabu, perkedel jagung dan perkedel ikan nike.

-

Danau Linow

Beranjak dari Danau Tondano, ada sebuah danau juga yang menjadi tujuan kami saat itu. Danau Linow namanya. Masih di wilayah kota Tomohon, Danau Linow menawarkan pesona keindahan tiga warna yang mempesona. Sedikit mengingatkan saya dengan Kawah Putih di Bandung, Telaga Warna di Dieng dan juga Kawah Ijen.

Di tempat ini, kami beristirahat sejenak sembari menikmati hangatnya minuman dan pisang goreng sambal roa. Tentunya tak hanya perut yang dimanjakan dengan hidangan nikmat itu, tapi juga indera penglihatan yang disuguhi pemandangan indah danau. Beberapa kali sempat tercium bau belerang karena memang terdapat kandungan belerang dalam danau, yang juga menyebabkan perubahan warna danau tersebut. Udara di Danau Linow ini memang sejuk dan menyegarkan, membuat kami betah dan enggan untuk beranjak. Di sekitar danau sudah dilengkapi beberapa fasilitas umum seperti penginapan, tempat makan dan toilet umum.

-

Pagoda Klenteng Ekayana

Perjalanan kami pun berlanjut, menuju sebuah pagoda 9 lantai yang menjulang tinggi diantara hamparan hijau pegunungan yaitu Pagoda Klenteng Ekayana. Memasuki area pagoda, kami disambut oleh beberapa patung tokoh Budha yang tampak berjejer. Masing-masing dari patung tersebut punya arti tersendiri. Di bagian belakang, ada sebuah kolam dengan patung kura-kura raksasa di bagian tengahnya. Kolam ini dipercaya akan mendatangkan rezeki jika pengunjung melemparkan koin dan berdoa di kolam tersebut. Sayangnya, ketika sampai di tempat ini waktu sudah terlalu sore sehingga kami hanya punya waktu sedikit untuk berkeliling dan mengabadikan beberapa sudut pagoda. Kunjungan sore di pagoda ini menjadi destinasi terakhir kami di hari pertama kami di Manado.

-

Bunaken

Setelah kemarin kami mengunjungi area danau dan pegunungan, di hari kedua ini kami seharian akan menjelajahi Taman Nasional Bunaken. Kawasan yang menjadi wilayah konservasi taman laut ini memang memiliki pemandangan alam bawah laut yang menakjubkan. Bunaken termasuk mudah untuk dikunjungi. Terletak hanya 8 kilometer dari kota Manado, kami hanya butuh sekitar 30-45 menit untuk sampai di Bunaken. Titik selam pertama yang kami jelajahi adalah Fukui Point. Setelah selesai menyelam, kami melanjutkan makan siang di Pulau Bunaken. Kemudian dilanjutkan dengan penyelaman di lokasi kedua yaitu Lekuan Point. Bagi beberapa peserta, ini merupakan pengalaman menyelam pertama yang tak terlupakan.

-

Klenteng Ban Hin Kiong.

Hari terakhir di Manado telah tiba. Hari ini kami menjelajahi kota dengan mengunjungi beberapa ikon kota. Salah satunya adalah Klenteng Ban Hin Kiong yang terletak di kawasan Kampung Cina. Klenteng ini merupakan klenteng tertua di kota Manado yang berdiri pada tahun 1819. Ban Hin Kiong terdiri dari 3 kata yaitu ‘Ban’ yang berarti banyak, ‘Hin’ yang berarti berkat yang melimpah, dan ‘Kiong’ yang berarti istana. Sampai sekarang, klenteng sudah mengalami beberapa kali renovasi bangunan. Bergeser sedikit dari Klenteng Ban Hin Kiong, kami bisa melihat Klenteng Kwan Kong yang memang letaknya bersebelahan.

Keindahan beberapa sudut kota Manado ini rasanya sangat sayang jika kami nikmati sendiri. Sejak menginjakkan kaki di bandara, setiap anggota rombongan kami terlihat tidak lepas dari smartphone masing-masing. Pesona eksotisme Manado langsung diabadikan dan diunggah ke media sosial yang dimiliki para peserta.

Kebetulan ketika berkunjung ke Manado ini, beberapa dari kami membawa kamera yang bisa terintegrasi langsung dengan smartphone. Dengan bantuan sinyal jaringan operator selular yang mumpuni dari Indosat, kami bisa langsung mengunggah sudut-sudut kota Manado ke media sosial. Bahkan ketika kami sedang menuju Bunaken, kami tetap bisa berinteraksi dengan aplikasi chatting dan mengunggah sejumlah foto langsung ke akun instagram. Bahkan ada juga teman kami yang sempat live streaming melalui aplikasi Periscope ketika kami sedang di kapal dan di pulau Bunaken.

Modernisasi jaringan Indosat di Manado ini memang sedang ditingkatkan. Dengan jaringan 3G baru, kecepatan datanya mencapai 7.2 Mbps. Untuk semakin mendorong pengguna memakai layanan data di Manado, Indosat memiliki beberapa program promo menarik yang bisa dinikmati. Informasi lengkapnya dapat dilihat di www.indosat.com/terimatelepon atau tekan *123*33#. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com