Advertorial

Komitmen Eksplorasi Wilayah Kerja Produksi

Kompas.com - 06/10/2015, 08:42 WIB

Setelah masa eksplorasi dilewati dan rencana pengembangan lapangan (plan of development/POD) 1 yang diajukan kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) disetujui oleh pemerintah, kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) berlanjut ke fase berikutnya, yakni produksi.

Pada tahapan ini, kontraktor KKS mulai melakukan aktivitas untuk mengangkat minyak dan/atau gas bumi ke permukaan hingga mengalirkannya ke titik penyerahan (point of delivery). Selama fase tersebut, aktivitas utama di wilayah kerja (WK) eksploitasi lebih fokus pada bagaimana memproduksikan minyak dan/atau gas bumi secara optimal. Meski demikian, kegiatan eksplorasi masih menjadi bagian rencana kerja dan aktivitas di WK eksploitasi.

Seperti diketahui, kegiatan eksplorasi perlu dilakukan untuk menemukan cadangan migas baru. Penemuan cadangan migas baru diperlukan guna mengganti cadangan yang sudah diproduksikan serta untuk mempertahankan tingkat produksi. Selain kegiatan eksplorasi di WK baru, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong upaya penemuan cadangan migas baru melalui kegiatan eksplorasi di WK eksploitasi. Kegiatan ini perlu didorong agar potensi-potensi yang masih “tersembunyi” di WK eksploitasi bisa digali dan ditemukan.

Dibanding WK eksplorasi, risiko kegagalan eksplorasi di WK eksploitasi lebih kecil. Di WK eksplorasi, kontraktor KKS berhadapan dengan kondisi yang serba tidak pasti. Investor harus menyiapkan dana dalam jumlah besar untuk membiayai kegiatan survei dan pengeboran dengan risiko seluruh investasi yang dikeluarkan tidak akan kembali apabila kegiatan eksplorasi gagal menemukan cadangan migas cukup ekonomis untuk diproduksikan. Kontraktor KKS di WK eksplorasi juga berhadapan dengan jangka waktu eksplorasi yang terbatas sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan harus benar-benar direncanakan secara matang.

Di WK eksploitasi, kegiatan eksplorasi yang dilakukan kontraktor KKS memiliki harapan yang cukup tinggi dalam menemukan dan membuktikan adanya cadangan baru. Risiko kegagalan kegiatan eksplorasi berkurang karena di WK tersebut sudah dilakukan kegiatan pengembangan cadangan terbukti, bahkan sudah ada produksi. Selain itu, kontraktor KKS tidak terkendala masalah waktu dan bisa leluasa “mengutak-atik” lapangan-lapangan yang ada untuk mendapatkan cadangan baru karena rentang waktu kontrak kerja sama untuk WK produksi bisa mencapai 20 tahun. Itulah mengapa, SKK Migas terus mengawasi komitmen kontraktor KKS di WK produksi dalam melaksanakan kegiatan eksplorasi.

Dalam pelaksanaannya, strategi eksplorasi di WK eksploitasi tetap harus mengacu pada strategi besar yang dituangkan kontraktor KKS dalam POD. Strategi eksplorasi jangka pendek umumnya direncanakan untuk membuktikan prospek-prospek di sekitar lapangan produksi atau biasa disebut prospek satelit. Prospek satelit merupakan potensi sumber daya dengan karakteristik reservoir yang sama dengan lapangan produksi dan tidak membutuhkan desain fasilitas produksi yang berbeda.

Untuk bisa tetap mempertahankan laju produksi setelah dilakukan pengembangan lapangan, pembuktian prospek-prospek yang tersisa di WK eksploitasi menjadi sangat penting. Penyusunan strategi jangka panjang diperlukan untuk membuktikan prospek-prospek dengan karakteristik reservoir yang berbeda dari lapangan yang sudah berproduksi atau terletak di area yang cukup jauh dari lapangan produksi. Terkait rencana tersebut, kontraktor KKS tetap harus melakukan studi-studi yang diperlukan guna memastikan adanya prospek cadangan sebelum melakukan pengeboran sumur eksplorasi.

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia selalu dihadapkan pada tantangan untuk mengembalikan tingkat produksi dan lifting migas nasional. Berbagai usaha yang dilakukan dalam upaya meningkatkan penambahan cadangan migas untuk mengganti cadangan yang sudah diproduksikan merupakan sebuah persyaratan mutlak guna meningkatkan kembali volume produksi dan lifting migas nasional Indonesia. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com