Tahun 2030 Indonesia Akan Menjadi Negara Peringkat Ke-7 di Bidang Ekonomi

Kompas.com - 09/10/2015, 18:12 WIB


Ketua DPD RI Irman Gusman mengungkapkan dengan menggunakan strategi marketing yang tepat, di tahun 2030 nanti Indonesia akan menjadi negara dengan peringkat ke-7 di bidang ekonomi. Menurutnya, Indonesia juga akan menjadi The Fourth Largest Economic in The World,setelah Tiongkok, Amerika, dan India.

Irman juga mengatakan jika Indonesia akan memasuki era baru yaitu era free flow of trade, tourism, and people. Nantinya negara di Asia Tenggara akan memiliki hubungan cooperation. “Tiga bulan dari sekarang kita akan memasuki suatu era baru, era free flow of trade, tourism, and people. Dimana nanti era itu akan disebut sebagai era coopetion, jadi sesama negara asia tenggara kita akan cooperation atau bekerja sama, and at same time kita juga berkompetisi,” ujar Irman saat ditemui di acara ASEAN Marketing Summit 2015 yang diadakan di Grand Ballroom Ritz Cartlon Pacific Place, Jakarta, pada hari Jumat (09/10/2015),

Menurutnya, Indonesia harus meningkatkan daya saing dan membangun pusat-pusat pertumbuhan di seluruh daerah dan di setiap provinsi. Ia juga melanjutkan dengan bergabungnya Indonesia ke Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membuat potensi perusahaan di Indonesia untuk tumbuh akan semakin besar. Hal ini dikarenakan Asia Tenggara merupakan single market yang cukup dinamis pertumbuhannya di dunia, bersama Tiongkok dan India.

Di samping itu, Irman juga mengatakan jika Indonesia harus memiliki strategi marketing yang baik dengan membuat national branding untuk membuat produk Indonesia semakin dikenal dengan kualitas yang baik. “Kita kemudian membuat national branding, sehingga produk Indonesia tidak dianggap produk yang murah, tetapi produk yang memang berasal dari negara yang perlu dihargai harganya, kan kalau barang dijual tanpa menggunakan teknik marketing akan menjadi murah kan, tapi kalau barang itu punya marketing punya branding kan harganya berbeda,” katanya.

Ia pun melanjutkan jika Indonesia harus memelihara sustainabledevelopment supaya produk-produk Indonesia bisa dihargai. “Salah satu contohnya, kalau kita tidak bisa menangani asap ini dengan baik tentu produk sawit kita atau kertas kita akan jadi terganggu bahkan digunakan oleh bangsa lain untuk menekan produk kita,” lanjut Irman.

Sedangkan untuk di daerah, Irman mengatakan jika setiap daerah harus memiliki strategi marketing yang baik, karena daerah merupakan bagian dari terintegrasi daripada nationalbranding. Lebih lanjut lagi, Ia mengatakan jika pemerintah seharusnya mendukung untuk membuat national branding, supaya setiap daerah memiliki positioning dan differentiation yang jelas. “Kita ingin mendorong agar daerah-daerah bisa melakukan branding dirinya apakah itu provinsi, apakah kabupaten, apakah kota, apa yang menjadi national branding bagi dia, apa yang unggul di dia, sehingga masing-masing itu bisa tumbuh dengan baik. Kalau daerah itu tumbuh, nasional juga pasti maju, dan begitu sebaliknya,” tutup Irman.

Meraih Penghargaan ‘Honorary Country Marketing Award’

-

Pada acara ASEAN Marketing Summit 2015, Irman Gusman juga menerima penghargaan untuk ‘Honorary Country Marketing Award’. “Philip Kotler sebagai father of marketing dan Bapak Irmawan sebagai guru marketing memberikan award kepada saya, tentu ini sebuah penghargaan yang harus saya ambil tanggung jawabnya untuk meningkatkan profil Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan juga supaya kita lebih berorientasi kepada masyarakat,” ujar Irman.

Ia pun menyampaikan jika ke depannya dirinya akan berusaha untuk membahagiakan masyarakat. “Jadi di dalam bahasa marketing, masyarakat itu kan konsumen, jadi bagaimana kita melayani masyarakat itu, apa keinginannya, dengan kebijakan yang kita buat tentu harus membahagiakan masyarakat,” ungkap Irman. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com