Check-Up Sebelum Terasa Sakit

Kompas.com - 03/11/2015, 10:12 WIB


Tidak merasakan sakit atau merasa diri sehat-sehat saja, menganggap usia masih muda, tidak ada waktu, biaya mahal, dan takut ketahuan penyakitnya, adalah beberapa alasan umum yang banyak dikemukakan saat kita enggan melakukan check-up. Padahal, tidak sakit itu belum tentu sehat.

Pada umumnya, kita mengatakan sakit berdasarkan rasa sakit yang muncul, sedangkan dari sisi medis berdasarkan ada atau tidaknya penyakit. Bila kita tidak merasakan sakit, ada dua kemungkinan yaitu memang tidak ada penyakit atau sebenarnya dari sisi medis sudah ada penyakit namun belum muncul gejalanya. Ketika berada dalam kondisi tersebut, kesadaran dan peran aktif terhadap tindakan pencegahan (preventive strategy) menjadi penting.

Sebagian besar gangguan kesehatan atau penyakit pada awal perkembangannya tidak menimbulkan gejala. Seringkali gejalanya baru muncul ketika gangguan kesehatan atau penyakit tersebut sudah berada di tahap lanjut. Seperti sebuah mesin kendaraan yang harus selalu diperiksa performanya, di sinilah peran check-up sebagai tindakan pencegahan.

Check-up merupakan pemeriksaan minimal lengkap yang dirancang untuk tujuan mengetahui status kesehatan kita secara berkala. Selain itu, check-up juga dapat mendeteksi ada atau tidaknya penyakit yang sering terjadi di masyarakat, dan mengetahui risiko terjadinya penyakit tersebut pada kemudian hari. Manfaat lainnya, seperti mencegah berkembangnya penyakit, melakukan pengobatan segera, mencegah atau menunda komplikasi, memperpanjang usia produktif dan harapan hidup, serta meningkatkan kualitas hidup.

Beberapa penyakit pun dapat dideteksi secara dini melalui check-up, terutama penyakit-penyakit yang termasuk dalam lifestyle disease (penyakit akibat gaya hidup tidak sehat seperti diabetes, kelainan lemak darah, penyakit hati, penyakit ginjal, kanker, dan sebagainya). Ada pula penyakit yang tidak secara langsung terdeteksi, maka check-up menjadi langkah awal menuju ke arah diagnosis pasti dari penyakit yang diduga, misalnya penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Bila hasil check-up normal, sudah sewajarnya kita merasa senang dan tenang. Agar semakin bugar dan produktivitas meningkat, maka :

  • pertahankan kondisi tersebut dengan pola makan sehat, latihan fisik secara teratur dan mengelola stres,

  • jadwalkan pemeriksaan ulang setiap 1-2 tahun sekali,

  • bila ada riwayat penyakit yang diturunkan dalam keluarga (seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, ginjal, dan hipertensi), lanjutkan dengan wellness testing agar mendapatkan gambaran yang lebih lengkap untuk membantu kita meraih hal yang lebih tinggi dari kesehatan, yakni wellness.

Bila hasil check-up ditemukan kelainan dan diagnosis sudah ditegakkan, pengobatan dapat segera dilakukan dengan tepat untuk mengatasi kelainan tersebut. Kuncinya, segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang diperlukan dan lakukan gaya hidup sehat. Namun bila ditemukan kelainan tapi diagnosis belum dapat ditegakkan, maka perlu pemeriksaan pendukung untuk diagnosis yang lebih pasti. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com