Jadikan Generasi Muda Makin 'Melek' Teknologi

Kompas.com - 03/11/2015, 12:13 WIB


Sistem komunikasi dan informasi berkembang pesat belakangan ini. Dengan adanya handphone, smartphone, dan gadget membantu orang dalam kebutuhan komunikasi. Kemajuan sistem komunikasi dan informasi juga ditunjukan dengan adanya berbagai aplikasi sosial media maupun aplikasi chatting.

Perkembangan aplikasi menjadi alat bagi manusia dalam bersosialisasi, membantu pekerjaan seperti promosi suatu barang, dan tempat berbagi momen. Namun, kemajuan tersebut dapat membuat masyarakat menjadi anti sosial dengan keadaan sekitar.

Selain itu, tidak sedikit masyarakat menjadikan perkembangan sistem komunikasi tersebut sebagai ajang pamer yang berguna meningkatkan derajat harga dirinya. Misalnya menggunakan handphone merek ternama dengan harga belasan juta hanya untuk menunjukkan ke teman-temannya bahwa ia berada dalam kalangan elit.

“Sebagian besar masyarakat bersifat hedonisme yang hanya memakai gadget atau smartphone hanya bergaya dan tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal. Masyarakat hanya untuk chatting, bermain games, dan lain lain. Dimana sebenarnya dengan handphone yang murah masih bisa digunakan untuk keperluan tersebut,” tutur Pak Aristo Surya, dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Unika Atma Jaya.

Teknologi yang semakin pesat membangun persepsi masyarakat bahwa teknologi akan semakin pintar dan manusia semakin bodoh. Manusia lebih suka memanfaatkan penggunaan teknologi untuk memudahkan segala aktivitas mereka secara maksimal daripada harus mengerjakan semuanya dengan sendiri.

Hal tersebut membuat manusia zaman sekarang lebih konsumtif dan malas. Sebagai contoh, mahasiswa memanfaatkan kemajuan teknologi berbasis informasi untuk menyalin tugas kuliahnya. Adanya hal tersebut dapat membuat mahasiswa tidak memiliki ilmu dan meremehkan segala tugas.

Sebagai generasi muda kita harus mematahkan persepsi tersebut dengan memanfaatkan teknologi menjadi hal yang lebih positif. Misalnya mahasiswa mampu mengukir prestasi dengan pemanfaatan teknologi dengan menciptakan atau mengembangkan suatu ide. (Baca: Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Menjadi Juara 1 Nasional dan 3rd Winner East Asia Schneider "Green in The City" Competition 2015 pada website www.atmajaya.ac.id). 

Selain itu, generasi muda harus mengubah pola pikir dan memanfaatkan teknologi ke arah yang tepat. Seperti menumbuhkan perekonomian kreatif yang tengah meraja lela dalam perkembangan teknologi di era digital saat ini. Ekonomi kreatif merupakan perkembangan teknologi dengan memanfaatkan industri kreatif didalamnya.Sebagai contoh, adanya ojek online yang marak beredar atau video blogger yang terus berkembang saat ini.

“Pada dasarnya, anak muda Indonesia sangat kreatif. Tetapi mungkin hanya tersentralisasi di kota besar seperti Jakarta. Paling tidak, anak muda Indonesia harus bisa mengembangkan ekonomi kreatif tersebut dari segi daerah asalnya terlebih dahulu,” ujar Pak Aristo Surya.

Pada akhirnya, mahasiswa sebagai generasi muda harus menyadari sekitarnya dan mencoba mengembangkan ekonomi kreatif dari hal yang paling dekat dengan dirinya. Karena pada dasarnya, ekonomi kreatif tidak akan ada batasnya pada bidang usaha tertentu dan bersifat relatif.

Masyarakat harus ‘melek’ teknologi dan kondisi sekitarnya. Maka ekonomi kreatif di Indonesia mampu berkembang dan menjadi bidang yang mempu meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Mahasiswa harus melihat sekitarnya dan membuat perubahan dari setiap kondisi keseharian yang dialami. Misalnya sebagai mahasiswa suka merasa sulit cari buku referensi, apa yang harus dilakukan sebagai mahasiswa, cari solusinya sendiri. Serta berpikir kreatif bagaimana menggunakan aset dengan baik dan memanfaatkannya ke arah yang positif,” kata Pak Aristo Surya.

Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang dipersiapkan mampu menghadapi tantangan zaman. Dimana pemanfaatan teknologi akan semakin dekat dalam dirinya. Namun, pemikiran anak muda yang masih kurang ‘open mind’ mengenai teknologi bisa menjadi hal fatal yang tidak baik bagi kelangsungan perkembangan teknologi.

Sebagai wujud nyata kepedulian Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dalam membangun generasi muda yang mampu memanfaatkan teknologi dengan baik. Untuk itu Unika Atma Jaya akan mengadakan suatu diskusi mengenai teknologi.

Diskusi ini akan menyuguhkan dampak positif dan dampak negatif dari penggunaan teknologi. Serta pemanfaatan teknologi dari berbagai bidang yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diskusi akan diadakan di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta. Dengan diadakannya diskusi ini diharapkan mampu mengubah pola pikir generasi muda khususnya kaum pelajar di Indonesia tentang pemanfaatan teknologi yang sewajarnya ditengah maraknya penyalahgunaan teknologi. (adv) 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com