Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

SHUTTERSTOCK - ilustrasi
Selasa, 10 November 2015

Nanas Subang Ingin Lebih Berjaya



KOMPAS.com - Nanas subang sempat diceritakan Bupati Subang Ojang Suhandi saat dirinya bertutur tentang swasembada beras. "Iya, kami terkenal juga dengan nanas," kata Bupati Subang Ojang Suhandi  di tengah areal persawahan Desa Gardumukti, Kecamatan Tampakdahan, Subang, pada 20 Oktober 2015 silam.

Menurut laman BPMP.Subang.go.id hari ini, Selasa (10/11/2015), nanas subang banyak terdapat di sekitar Kecamatan Jalan Cagak dan juga di sepanjang jalan Subang menuju Bandung. Nanas ini diunggulkan karena buahnya berukuran besar, rata-rata 3 kilogram per buah. Bahkan ada buah yang beratnya mencapai 5 kilogram.

Kulit nanas subang bermata buah datar, warnanya tetap hijau walaupun buahnya sudah matang. Daging buah berwarna putih hingga kuning pucat, berserat kasar, dan berair. Rasa daging buah kurang manis dan agak asam.

Lembaga itu mencatat ada tiga kecamatan yang menjadi sentra nanas subang yakni Jalan Cagak, Cijambe, dan Cisalak. Saat ini, luas tanam nanas subang mencapai 3.171,4 hektar. Sementara jumlah produksi mencapai 117.539,18 ton.

Pemerintah Subang membidik pasar lokal, regional, dan ekspor untuk nanas subang. Sementara itu, masih ada luas lahan potensial pengembangan hingga 64.269 hektar untuk nanas subang.

Budidaya nanas subang juga menyasar industri buah kalengan. "Dulu ada pabrik pengolahan nanas di Subang tapi sekarang sudah bangkrut," kata Ojang Suhandi.

Ojang mengakui, ada tantangan dalam pengembangan nanas subang. Hal itu berasal dari makin berkurangnya lahan penanaman.

Meski begitu, Ojang mengaku dirinya ingin nanas subang lebih berjaya lagi. "Kini kami sudah mengekspor nanas subang ke Korea Selatan," demikian Ojang Suhandi.