Advertorial

Waspada Musim Hujan, Waspada Bahaya Nyamuk

Kompas.com - 20/11/2015, 08:30 WIB

Menjelang musim hujan di akhir tahun, ada beberapa hal yang harus diwaspadai. Selain berhati-hati terhadap risiko banjir yang mungkin melanda, kehadiran nyamuk juga harus diwaspadai. Siklus hidup nyamuk biasanya lebih lama di musim hujan, dibandingkan di musim panas yang hanya sekitar 2 minggu saja.

Pertama-tama, kenali dulu beberapa tipe nyamuk dan pelajari kebiasaan dari variasi spesies nyamuk tersebut. Seperti nyamuk Aedes penyebab penyakit Demam Berdarah yang memiliki karakteristik morfologi tubuh berwarna belang-belang, biasanya berkeliaran di siang hari dan lebih gemar di tempat yang gelap atau kurang mendapatkan cahaya. Sedangkan nyamuk Anopheles penyebab penyakit Malaria  memiliki ciri warna tubuhnya coklat kehitaman, bentuk tubuh kecil dan pendek, dan lebih aktif di malam hari hingga subuh.

Karena ada beberapa jenis nyamuk yang aktif di malam hari, usahakan menyemprot lotion anti nyamuk satu jam sebelum mendekat malam hari. Atau bisa juga dengan mengurangi aktifitas di luar rumah 30 menit sebelum dan setelah matahari terbit dan terbenam.

Pastikan juga lingkungan rumah Anda bersih dari kondisi-kondisi seperti ada genangan air, tempat penampungan air, sudut rumah yang gelap dan lembab, tumpukan barang kotor yang mungkin menarik perhatian nyamuk untuk bersarang.

Jika lingkungan rumah sudah bersih, tetapi masih saja ada nyamuk berkeliaran di rumah, cobalah periksa tubuh Anda sendiri. Ternyata, ada beberapa kondisi tubuh manusia yang bisa menarik perhatian nyamuk.

Nyamuk lebih menyukai warna gelap. Nah, mulai sekarang cobalah untuk selalu memakai baju berwarna supaya tidak digigit oleh nyamuk.

Pernah digigit nyamuk ketika memakai parfum? Coba ingat-ingat apakah parfum yang Anda pakai punya aroma bunga? Ternyata nyamuk juga menggemari nektar bunga karena memberi energi tambahan untuk terbang dan menyengat. Mungkin saat itu, nyamuk mengira Anda adalah sumber nektar karena aroma parfum yang manis.

Hal lainnya yang disukai nyamuk adalah keringat manusia. Berdasarkan penelitian Yale University Amerika Serika, ternyata nyamuk mengambil zat kimia yang terkandung dalam keringat manusia. Solusinya? Segeralah lap keringat Anda pada saat cuaca panas atau setelah berolahraga.

Berbeda dengan hasil penelitian dari Perancis yang mengungkapkan bahwa nyamuk lebih tertarik pada peminum bir. Kenapa? Karena kandungan alkohol dalam bir mempengaruhi aroma badan dan bau nafas sehingga nyamuk tertarik untuk menyerang.

Jika Anda sudah memeriksa lingkungan rumah dan membersihkan tubuh, tetapi nyamuk masih suka menyerang, Anda bisa mencoba SHARP Air Purifier Mosquito Catcher sebagai solusi alat pembasmi nyamuk yang ampuh.

Dengan 5 fitur efektif yang dimiliki SHARP Air Purifier Mosquito Catcher, lingkungan rumah Anda akan terbebas dari bahaya nyamuk. SHARP Air Purifier Mosquito Catcher dilengkapi sinar UV dan warna unit hitam yang akan menarik perhatian nyamuk, disertai daya hisap dan aliran udara kuat yang akan menyedot nyamuk. Belum lagi, lem perekat kuat akan menangkap nyamuk.

-

Selain menangkap nyamuk, SHARP Air Purifier Mosquito Catcher juga dilengkapi teknologi ion Plasmacluster untuk membasmi  virus, bakteri dan jamur serta mampu menghilangkan berbagai jenis bau. Tentunya, rumah akan jadi lebih bersih dan sehat.

Waspada banjir di musim hujan, waspada juga akan bahaya gigitan nyamuk! (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com