Advertorial

Masa Depan Digital Home dengan Indonesia Digital Network

Kompas.com - 05/12/2015, 07:17 WIB

Setelah ponsel pintar (smartphone), TV pintar, jam tangan pintar dan sekarang perhatian dunia terarah pada rumah pintar yang memanfaatkan teknologi digital dan infrastruktur broadband yang sering disebut digital home. Digital home diperkirakan bisa mencapai 45 juta rumah di seluruh dunia pada tahun 2018, bagaimana dengan di Indonesia?

Digital home diharapkan mampu memberikan kontribusi penting pada peningkatan kualitas hidup penghuninya. Tantangannya adalah menyediakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan, mudah dioperasikan (user friendly) dan efisien. Berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan dan produktivitas semakin tidak bisa dipisahkan dengan teknologi informasi dan infrastruktur broadband. Misalnya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, banyak sekolah telah memanfatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Infrastruktur broadband juga sangat membantu meningkatkan produktivitas, termasuk di dalam rumah. Berdasarkan penelitian IDB (Inter-American Development Bank), setiap penetrasi broadband sebesar 10% dapat meningkatkan produktivitas sebesar 2.6%. Hal ini menjadikan kehadiran digital home semakin penting bagi keluarga.

Para pengembang perumahan di Indonesia juga sudah menyadari hal tersebut. Para pengembang mulai mempersiapkan perumahan yang mempunyai akses broadband khususnya menggunakan jaringan fiber optic, sehingga mempermudah penghuninya untuk mendapatkan berbagai layanan digital bagi keluarga. Kebutuhan terhadap akses broadband tersebut bukan lagi didominasi oleh kota-kota besar, terutama di pulau Jawa, tetapi sudah mulai merata di seluruh Indonesia. Seperti diungkapkan oleh Teuku Muda Nanta, EVP Telkom Regional I Sumatera, saat ini sudah ada 27 perumahan yang meliputi lebih dari 4.500 unit rumah yang akan bekerjasama dengan Telkom untuk menggelar jaringan fiber optic untuk menyediakan layanan IndiHome (http://www.indihome.co.id). Perumahan-perumahan tersebut tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau Kepulauan, Riau Daratan, Jambi, Bengkulu dan Lampung.

Salah satu perumahan yang telah melakukan kerjasama dengan Telkom untuk penggelaran fiber optic adalah Permata Setiabudi Residence, Medan. Andri Lie sebagai wakil dari pengembang menyatakan ketertarikan menggunakan layanan IndiHome Fiber adalah digunakannya teknologi fiber optic. Teknologi ini memungkinkan akses internet dengan kecepatan sangat tinggi, sampai dengan 100 Mbps. Digital life style berbasis intenet yang saat ini telah menjadi trend, menjadi sangat terbantu dengan kehadiran jaringan broadband tersebut. Layanan Interactive TV juga merupakan hal yang menarik karena menawarkan berbagai jenis channel hiburan dan edutainment yang saat ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan. Interaktivitasnya ada pada fitur Pause, Rewind dan Playback saat menonton televisi. Seperti saat memutar DVD, fungsi pause digunakan untuk menghentikan sementara tayangan televisi dan fungsi rewind digunakan untuk memutar kembali ke belakang tayangan yang sedang ditonton. Kedua fungsi tersebut sangat berguna apabila kita ingin beristirahat sebentar saat menonton, atau ada bagian tayangan yang terlewat. Sedangkan playback memungkinkan pelanggan IndiHome untuk dapat menonton lagi siaran televisi dalam 7 (tujuh) hari ke belakang pada waktu yang diinginkan. Dengan layanan IndiHome, pelanggan juga dapat nelpon sepuasnya selama 1.000 menit dari telepon rumah, baik panggilan lokal maupun interlokal. Ketiga jenis layanan dalam satu paket IndiHome tersebut disebut dengan triple play.

Semua layanan tersebut didukung oleh teknologi canggih jaringan internet berbasis fiber optic, Indonesia Digital Network, yang cakupan layanan terus diperluas di seluruh Indonesia. Indonesia Digital Network antara lain meliputi jaringan backbone sepanjang 77.000 kilometer jaringan fiber optic yang membentang dari wilayah barat sampai timur Indonesia dan 13,2 juta homes passed. Homes passed adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan jumlah rumah yang dilewati oleh jalur jaringan internet fiber yang digelar. Jumlah homes passed terus akan ditingkatkan sejalan dengan pembangunan Indonesia Digital Network. Menurut Abdus Somad Arief selaku Direktur Network PT Telkom, pada akhir tahun 2015 jumlah homes passed akan mencapai 18,2 juta.

Di Palembang, Perumahan Citra Grand City juga bekerjasama dengan Telkom untuk penggelaran jaringan fiber optic, untuk memberikan layanan broadband berkualitas bagi penghuninya. Ilina yang mewakili pengembang pertumahan tersebut, menyatakan bahwa kredibilitas Telkom dalam menyediakan akses jaringan fiber optic hingga ke rumah pelanggan sangat penting. Kredibilitas Telkom tersebut memberi keyakinan yang kuat dalam melakukan kerjasama penyediaan layanan IndiHome. Dengan jaringan 100% fiber dan layanan triple play, Ilina sangat yakin bahwa kerjasama ini akan memberikan nilai lebih, tidak hanya bagi pelanggan atau penghuni perumahan tetapi juga bagi perkembangan bisnis properti di Sumatera Selatan.

Selain layanan triple play, IndiHome juga menyediakan berbagai layanan tambahan (add-on). Salah satunya adalah penyediaan fungsi digital home, yang disebut dengan IndiHome Automation. Layanan ini menyediakan fungsi otomatisasi, agar rumah menjadi semakin nyaman dan aman bagi penghuninya. Pertama, terdapat IndiHome View yang merupakan surveillance camera, monitoring kondisi rumah dari jarak jauh yang bisa diakses dari berbagai perangkat, termasuk dari ponsel pintar. Kedua adalah IndiHome Control, yaitu pengaturan secara otomatis dari jarak jauh untuk menghidupkan dan mematikan berbagai perangkat elektronik di rumah seperti: lampu, AC (air conditioner) atau televisi. Selain lebih nyaman, otomatisasi ini akan membuat konsumsi energi listrik di dalam rumah menjadi lebih efisien. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com