Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

Josephus Primus - Petani duduk di dekat pohon kakao di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kakao menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Kolaka.
Sabtu, 5 Desember 2015

Dua Komoditas Ini Jadi Andalan Kabupaten Kolaka



KOMPAS.com - Sempat mengalami dua kali pemekaran menjadi Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Kolaka Timur, Kabupaten Kolaka di Provinsi Sulawesi Tenggara tetap mengandalkan dua komoditas unggulan. Adalah Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kolaka Bachrun Hanise yang memaparkan catatannya pada Kamis (3/12/2015) di Kolaka. Menurutnya, dua komoditas dimaksud adalah kakao dan cengkeh.

Catatan terkini Bachrun menunjukkan potensi tanaman kakao di Kolaka mencapai 29.900 hektar. Dari jumlah itu, luasan lahan dengan pohon kakao yang sudah menghasilkan ada di angka 16.000 hektar.

Kendati demikian, Bachrun juga mengatakan bahwa saat ini ada 7.900 pohon kakao yang sudah berusia tua. Tanaman dalam golongan ini perlu direhabilitasi. "Tanaman ini juga perlu peremajaan," tuturnya.

Sementara itu, komoditas andalan yang kedua yakni cengkeh potensinya mencapai sekitar 10.000 hektar. Dari jumlah itu, luasan tanaman yang sudah memberikan hasil mencapai 8.000 hektar. Selain kedua komoditas itu, tanaman unggulan di Kabupaten Kolaka antara lain adalah lada, kelapa sawit, jambu mente, dan karet.

Menurut data dari laman kolaka.go.id, luas wilayah daratan Kabupaten Kolaka adalah 3.283,64 kilometer persegi. Sementara, perairan lautnya seluas 15.000 kilometer persegi dengan panjang garis pantai 293,45 kilometer.