Keselarasan Bisnis dengan Lingkungan dan Masyarakat

Kompas.com - 11/12/2015, 08:00 WIB


Predikat terbaik dalam mengelola lingkungan hidup, menjadi impian setiap perusahaan. Termasuk bagi Pertamina, yang sudah lebih dari satu dekade mengikuti program PROPER,  yakni Program Penilaian Peringkat  Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Tahun ini Pertamina meraih 6 PROPER Emas dan mendapatkan apresiasi dari Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengumumkan Anugerah Proper pada Senin (23/11). “Dari 12 perusahaan penerima PROPER Emas, Pertamina meraih enam PROPER Emas, atau 50%. Artinya, Pertamina sukses dalam pengelolaan lingkungan hidup di kegiatan operasinya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasinya,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Gemilang Emas Kamojang

Lima kali Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang mendapatkan peringkat PROPER Emas. Mempertahankan hingga lima tahun berturut-turut bukanlah hal mudah. Karena itu, Direktur Utama PT PGE Irfan Zainuddin membuka rahasia  prestasi perusahaan panasbumi itu dalam mendorong pengembangan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup pada operasional sehari-hari.

Menurutnya PROPER telah mendorong PGE untuk terus mempertahankan pengelolaan lingkungan terbaik dengan mengembangkan berbagai inovasi baik dari segi pengembangan kegiatan operasional yang ramah lingkungan, pemanfaatan sumber daya yang optimal, juga mengembangkan inovasi pengembangan energi terbarukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Hal tersebut sejalan dengan moto perusahaan “Memanfaatkan Energi, Mengembangkan Sinergi, Menguatkan Kemandirian Ekonomi”.

Inovasi yang dilakukan antara lain, pengembangan sumber listrik panas bumi skala kecil yaitu portable turbine berkapasitas 750 watt, dan bladeless turbine dengan kapasitas 3200 watt. Yakni pemanfaatan energi uap panas bumi dari jalur bleeding untuk penyediaan energi listrik di sekitar daerah operasional. Ada juga inovasi lampu thermoelectric yang memanfaatkan perbedaan suhu di sekitar jalur pipa uap untuk diubah menjadi energi listrik alternatif sebagai penerangan lingkungan. Inovasi ini bahkan mendapatkan penghargaan Satya Lancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia.

Sementara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, inovasi yang dilakukan yakni pemanfaatan uap geothermal untuk budidaya anggrek dan  pengembangan alat pengering kopi. “PROPER  juga mendorong kami untuk mewujudkan sinergi dengan alam sekitar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Seperti melalui program green school (sekolah berwawasan lingkungan) dan program pengembangan bank sampah berbasis masyarakat,” paparnya.

-

Sinergi Bersama Wujudkan Kesejahteraan

TBBM Rewulu memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar dengan selalu peduli terhadap lingkungan dan edukasi terhadap masyarakat. Salah satu program yang digulirkan adalah program Sistem Tanaman Tabungan Sekolah (STTS). Program ini mengedukasi siswa untuk melakukan perawatan tanaman di Dusun Sumbergamol yang termasuk wilayah Ring I TBBM Rewulu. Hasil penjualan tanaman tersebut digunakan sebagai tabungan pendidikan oleh siswa, yang dapat dimanfaatkan oleh siswa kurang mampu untuk membantu memenuhi kebutuhan sekolah.

Program integrasi beberapa CSR TBBM Rewulu telah menghasilkan program Kascing dan Rintisan Kampung Wisata Herbal. Hasil Program Kascing mampu mengintegrasikan program CSR TBBM Rewulu (Program Peternakan Kambing Peranakan Etawa, Program Pertanian Organik, dan Program Perikanan) yaitu pemanfaatan kotoran kambing sebagai pupuk di pertanian, dan hasil cacing digunakan sebagai pelet ikan.

Dalam bidang lingkungan, TBBM Rewulu berkomitmen untuk melakukan kegiatan operasional secara efisien berupa Inovasi Smart Exhaust Air Conditioning (AC). Inovasi berupa pemanfaatan exhaust AC mampu menghasilkan listrik 155 kWh/tahun/AC dan bisa diterapkan seluruh ruang perkantoran. Secara total pada tahun 2015, TBBM Rewulu berhasil melakukan konservasi energi listrik sebesar 23.919 Kwh.

Pada tahun 2015 emisi berhasil diturunkan sebesar 79,51 TonCO2eq. TBBM Rewulu memasang Oil Water Separator Compact di saluran air limbah dan mampu mengurangi beban pencemaran air limbah sebesar 20 mg/liter. Selain itu, aplikasi Eco Driving dikembangkan berbasis sistem informasi dimana pengguna aplikasi Eco Driving bisa melihat rekam jejak emisi yang telah dikurangi. Sampai dengan bulan Oktober 2015 tercatat 251 pengguna dengan total emisi yang dikurangi sebesar 7,64 kgCO2eq.

Wujudkan Kilang Hijau untuk Masyarakat

Dua tahun berturut-turut mendapatkan predikat proper hijau, menjadi modal bagi Pertamina Refinery Unit VI Balongan untuk terus meningkatkan harmonisasi pengelolaan operasional dan bisnis sebagai pemasok energi bangsa.

Salah satunya inovasi pengelolaan gas buang menjadi Propylene. “Awalnya gas buang di sisa proses kilang dibakar di flare stack. Kini kami memanfaatkan teknologi Olefin Cenversion Technology (OCT) yang mengubah gas buang menjadi produk bernilai tinggi propylene dan mampu mereduksi emisi setara 84.900 ton CO2 eq,”jelas GM Refinery Unit VI Balongan Yulian Dekri.

Direktur Pengolahan Rachmad Hardadi menyatakan pencapaian peringkat PROPER Emas di Unit Pengolahan Balongan menunjukkan komitmen dan konsistensi Pertamina dalam mengelola operasi dan bisnisnya senantiasa memperhatikan keseimbangan lingkungan dan masyarakat.

Salah satu upaya yang terjalin dengan baik dalam mengelola lingkungan dan masyarakat adalah pengembangan kawasan Karangsong di Indramayu, sebagai Pusat Unggulan Mangrove berbasis Edupark.

Bermula dari upaya merehabilitasi pantai di Indramayu melalui penanaman Mangrove pada tahun 2010. Ekowisata Mangrove Karangsong pun terus berkembang sampai saat ini, yang didukung dengan pembangunan fasilitas jalur jalan ke dalam hutan. Geliat ekonomi masyarakat mulai terasa melalui lahirnya berbagai usaha  yang mendukung fasilitas ekowisata. Seperti perahu wisata, kelompok tani pembuat produk pangan berbagan dasar mangrove dan lain-lain.

Berjaya untuk Kelima Kali

Untuk ke lima kalinya PT Badak Natural Gas Liquefaction (PT Badak NGL) meraih peringkat PROPER Emas. Peringkat tersebut merupakan wujud dari keberhasilan dalam membina mitra binaan Badak LNG serta paten inovasi teknologi yang dilakukan selama tahun 2015.

President Director & CEO Badak LNG, Salis S Aprilian, mengatakan PROPER Emas tahun ini membuktikan bentuk kerja sama dengan baik dalam hal pengelolaan lingkungan, keamanan serta pemberdayaan masyarakat yang dilakukan selama ini. Lebih jauh Salis menggarisbawahi bahwa kunci dari penghargaan ini adalah sinergi tiga elemen. Yakni Pemkot Bontang, Badak LNG, dan masyarakat Bontang.

Hal yang paling membanggakan, PT Badak NGL merupakan perusahaan minyak dan gas pertama di dunia yang berhasil mendapatkan International Sustainability Rating System (ISRS) Series 8 Level 8 dari Lembaga Internasional DNV, serta direkomendasikan sebagai A World LNG Plant Reference.

Tidak berhenti sampai di situ, pentingnya menjaga aspek lingkungan turut diaplikasikan dalam proses produksi. Salah satunya upaya efisiensi energi dengan memodifikasi Expansion Joint Saluran Gas Buang Tug Boat.

Langkah itu mampu menurunkan kebocoran saluran gas buang dan menghasilkan penghematan jumlah pemakaian energi sebesar 402,84 MWh/tahun sebagai dampak penurunan heat loss 10% dari total power mesin kapal Tug Boat atau setara dengan 402.8 MWh per tahun. Hasil inovasi itu digadang gadang belum pernah diimplementasikan di kilang LNG lainnya di seluruh dunia. Dengan kata lain, PT Badak NGL menjadi pionir dalam mekanisme tersebut.

Selain itu, sebagai perwujudan terciptanya budaya inovasi, PT Badak NGL telah memperoleh enam paten dari Direktur Paten Ditjen HKI Kemenkumham RI.

-

Kemandirian Masyarakat Berbuah Emas

Kebutuhan akan energi semakin hari terus meningkat seiring dengan kemajuan zaman menuju modernisasi yang begitu cepat. Pertamina EP pun menjawab tantangan tersebut dengan terus berinovasi dalam upaya meningkatkan cadangan dan produksi energi minyak dan gas.

Dalam menjalankan aktifitas eksplorasi dan produksi migas Pertamina EP tidak serta merta melupakan masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah operasi yang selama ini selalu dianggap sebagai salah satu kunci kesuksesan perusahaan dalam mencapai target yang dicanangkan. Dan tahun ini, dua lapangan operasi PT Pertamina EP meraih peringkat PROPER Emas, yakni Pertamina EP Subang Field serta Pertamina EP Rantau Field.

President Director PT Pertamina EP Ronny Gunawan menuturkan berbagai program yang dicanangkan secara konsisten dilakukan Pertamina EP yang tergabung dalam program Corporate Social Responsibility (CSR). Misalnya melakukan pembinaan budidaya ikan lele yang dilakukan Rantau Field di wilayah Aceh Tamiang. Program lainnya adalah pembinaan anyaman tepas, budidaya rumput laut, budidaya tanaman hidroponik dan invovasi yang fenomenal yakni penemuan pohon listrik.

Sementara Subang Field memiliki beberapa program andalan dan ketekunan dalam meningkatkan kemandirian masyarakat sekitar wilayah operasi. Program unggulannya antara lain PKBM Assolahiyah yang terbukti mampu meningkatkan pendidikan dan perekonomian warga Cilamaya. Beberapa lulusan PKBM Assolahiyah berhasil menjadi Kepala Desa, anggota BPD dan yang terpenting adalah tingkat putus sekolah di wilayah cilamaya sedikit demi sedikit menunjukkan tren penurunan.

Program CSR juga menyentuh bidang konservasi dan kelestarian keanekaragaman hayati. Konservasi hewan hampir punah menjadi fokus di bidang pelestarian fauna seperti konservasi Tuntung Laut, Bekantan, Burung Maleo, Owa Jawa, Kodok Merah dan berbagai konservasi lainnya di berbagai Field yang tersebar diseluruh wilayah nusantara.

Pertamina EP berprinsip apa yang telah dicapai oleh Subang dan Rantau Field tentu juga dijalankan oleh seluruh lapangan. Karena pada hakikatnya seluruh jajaran manajemen Pertamina EP mendorong setiap lapangan untuk dapat melakukan perbaikan secara terus menerus dengan selalu memperhatikan standar aturan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com