Sinergi BUMN untuk Transformasi Indonesia Resmi Dimulai Hari Ini

Kompas.com - 11/12/2015, 08:00 WIB


BUMN diharapkan menjadi lokomotif pendorong perekonomian Indonesia oleh Pemerintah. Pasalnya, dalam lima tahun ke depan BUMN dapat menjadi pemeran utama mewujudkan rencana Pemerintah dalam pembangunan jalan raya, pelabuhan, bandara, jalan tol, pembangkit listrik dan waduk. Pada acara yang digagas oleh harian Kompas dan Pertamina serta didukung oleh Kementerian BUMN hari ini (10/12), di The Darmawangsa Hotel Jakarta. Perusahaan BUMN banyak memaparkan bagaimana kinerja mereka dan sinergi apa yang sudah dilakukan.

Acara Forum BUMN dengan tajuk “Sinergi BUMN untuk Transformasi Indonesia," merupakan forum untuk melihat kinerja satu tahun Kementerian Negara BUMN dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Selain itu, untuk mensinergikan langkah BUMN untuk maju secara global.

Pada acara pembukaan, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama menjelaskan Forum BUMN akan membicarakan dua tema yaitu, Kemaritiman, Infrastruktur dan Logistik serta Sinergi BUMN Menuju Pemain Global. Lebih lanjut, beliau menyampaikan jika BUMN punya nilai lebih yang tidak dimiliki oleh swasta.

"Forum ini mengambil dua tema, Kemaritiman, Infrastruktur dan Logistik serta Sinergi BUMN Menuju Pemain Global. BUMN punya nilai lebih yang tidak dimiliki oleh swasta, yaitu BUMN berhubungan dengan rakyat dan didukung oleh rakyat lewat pajak. Sehingga BUMN bertugas untuk melakukan perkerjaan rintisan yang pihak swasta tidak tertarik atau di daerah pelosok dan terpencil yang pihak swarta tidak dapat menjangkaunya," ujar Lilik Oetama.

Di segmen pertama, hadir sebagai pembicara Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Djarwo Surjanto; Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Suparni; Direktur Utama PT Waskita Karya M. Choliq, dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman. Sedangkan segmen kedua, hadir sebagai pembicara ialah Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto; Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Asmawi Syam; Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) R.J Lino; dan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bintang Perbowo. Pendiri Rumah Perubahan yang juga guru besar FE- Universitas Indonesia, Rhenald Kasali serta Wartawan Senior Kompas Pieter P. Gero, bertindak sebagai moderator dalam Forum BUMN ini.

BUMN menjadi pemain global

Menurut Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudi, transformasi BUMN hingga ini sudah berlangsung terlihat dari pemaparan dari CEO perusahaan BUMN yang menjadi pembicara hari ini. "Transformasi di BUMN sudah berlangsung dan memang harus dilakukan agar BUMN dapat bersaing secara global. Proses transformasi berarti responsif terhadap perubahan, pandai melihat peluang dan mencari partner yang strategis," ujar Ninuk.

Melalui Forum BUMN tersebut, Ninuk menambahkan jika Kompas mendukung BUMN agar lebih kompetitif tidak boleh kalah dari swasta bahkan lebih hebat. Sehingga dengan acara Forum BUMN ini dapat mengyinergikan kerja sama antar sesama BUMN dan mitra strategis juga untuk membangkitkan optimisme BUMN menjadi pemain global yang kompetitif.

Salah satu perusahaan BUMN yang juga menjadi penggagas acara Forum BUMN ini melihat sinergi dalam pembangunan infrastruktur dan menghadapi pasar global. Menurut Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, Pertamina mempunyai peran yang sangat vital karena energi punya peranan yang sangat penting dalam pengembangan industri dan ekonomi. Lebih lanjut, Dwi Soetjipto menambahkan sinergi Pertamina menghadapi pasar global akan menggandeng BUMN untuk membantu Pertamina mandiri di tahun 2025.

"Untuk mencapai kemandirian di tahun 2025 agar dapat menyuplai energi, Pertamina butuh investasi yang besar untuk membangun infrastruktur, sehingga Pertamina membutuhkan sinergi dengan BUMN lain. Contohnya, Pertamina menandatangani kerja sama dengan Wijaya Karya. Mereka punya aspal beton yang terlalu keras dan Pertamina punya aspal yang terlalu lunak dari produk kilang, apabila di-mix aspal tersebut akan menjadi produk berkualitas tinggi. Ini adalah contoh sederhana sinergi yang sudah dilakukan," tutupnya. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com