Menyusui Bayi Adalah Investasi

Kompas.com - 23/12/2015, 08:00 WIB


Begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pemberian ASI eksklusif. Saking hebatnya manfaat ASI, pemberian ASI bahkan disebut sebagai investasi terhadap masa depan. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) pun berharap masyarakat dan pemerintah semakin mendukung para ibu untuk menyusui.

“Memberi dukungan bagi ibu menyusui adalah tugas dan tanggung jawab semua pihak. Dan ini adalah yang sangat menguntungkan ke depan, karena pemberian dukungan pada ibu menyusui merupakan investasi masa depan,” ujar Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Pusat Mia Sutanto saat menghadiri Breastfeeding Fair (BFF) di Bintaro Xchange Mall, Tangerang, Jumat (18/12/2015).

Menurut ia, pemberian ASI berdampak pula pada penghematan di berbagai sektor. Salah satunya, jika semakin banyak ibu memberi ASI eksklusif, impor susu formula berkurang, bahkan tak perlu dilakukan lagi. 

“Penghematan dilakukan juga di berbagai sektor. Bayi yang menyusu pada ibunya lebih jarang sakit, sehingga menghemat biaya kesehatan. Selain itu ia juga punya IQ, EQ, dan SQ yang lebih tinggi. Ini adalah investasi masa depan yang tak ternilai harganya,” tutur Mia.

Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu langkah dalam proses membesarkan, mengasuh, dan mengasihi buah hati. Langkah ini bukan hanya tanggung jawab sang ibu, tetapi juga lingkungan sekitar. Dukungan dari lingkungan sekitar dapat memberi motivasi lebih bagi sang ibu untuk tetap memberi ASI eksklusif kepada buah hati.

Semangat mengumpulkan dukungan itu ada pada Breastfeeding Fair (BFF) garapan AIMI yang dilaksanakan di Bintaro Xchange Mall, Tangerang, pada 18, 19, dan 20 Desember 2015 lalu. Berbagai komunitas berpartisipasi di sini, di antaranya Komunitas Ayah ASI Indonesia, Komunitas Organik Indonesia, Komunitas Safekids Indonesia, Komunitas Mamaku Koki Handal, Komunitas Keluarga Kita, Komunitas Satu Senyum, Komunitas MomPreneur Indonesia, Komunitas Ayo Main. Dalam BFF, setiap komunitas dan peserta mengikuti berbagai kegiatan bermanfaat, seperti talkshow seputar anak sampai olahraga yoga dan mini futsal.

Dengan terlibatnya berbagai komunitas dan masyarakat luas pada kegiatan ini, Mia berharap ada dukungan lebih untuk perjuangan para ibu menyusui. Dukungan itu bukan hanya pada aktivitas fisik menyusuinya saja, tetapi juga untuk menjaga kestabilan emosi, fisik, peningkatan ilmu dan pengetahuan mengenai nutrisi bayi dan ibu, cara mengasuh yang baik, sampai pengelolaan keuangan keluarga.

AIMI sebagai komunitas ibu menyusui yang mandiri, selalu mengajak berbagai pihak untuk turut serta dalam gerakan ini. Dalam waktu 8 tahun, tepatnya sejak 21 April 2007, AIMI telah berkembang hingga mempunyai 15 cabang yang setingkat provinsi.

Setiap kepengurusan di cabang diwajibkan untuk melibatkan masyarakat lokal, pemerintah daerah, pihak swasta, dan komunitas setempat. “Dengan demikian, diharapkan perjuangan ibu-ibu menyusui untuk mendapat dukungan cukup kuat, solid, dan jangka panjang,” ujar Mia. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com