Advertorial

Film Indonesia “Oldies” Berkualitas HD Hadir di IndiHome

Kompas.com - 26/01/2016, 08:00 WIB

Banyak film-film karya sineas Indonesia pada dekade 90-an, 80-an atau bahkan 70-an yang menarik dan berkualitas. Film-film tersebut masih menarik untuk kembali ditonton.  Beberapa film yang menarik dan pernah mendapatkan respon yang baik dari penonton di Indonesia, seperti “Kejarlah Daku Kau Kutangkap”, “Nagabonar”, “Catatan Si Boy”, “Lupus”, dan masih banyak lagi.

Terdapat beberapa kendala yang biasa dihadapi untuk bisa kembali menikmati film-film “oldies”. Pertama, penyedia tayangan film lama Indonesia masih terbatas, baik dalam bentuk DVD (digital video disc) maupun saluran televisi yang secara khusus memberikan tayangan film khusus Indonesia dengan kualitas yang memadai. Kedua, kualitas tayangan film lama yang kurang berkualitas, sering kita menyaksikan film lama Indonesia dengan gambar yang buram. Penyebab kualitas yang rendah dari tayangan tersebut adalah proses mastering yang tidak memadai dan penyimpanan rekaman yang tidak terawat dengan baik.

Pernahkah kita membayangkan bisa menonton lagi film “Catatan Si Boy” yang dirilis pertama kali tahun 1987 dengan kualitas HD (High Definition)? Ternyata bisa! Saat ini pelanggan IndiHome telah dapat menikmati berbagai film Indonesia “oldies” dengan mudah dan dengan kualitas yang bagus. Disediakan juga versi HD yang berarti memiliki ketajaman gambar yang tidak kalah dengan film-film baru. Mulai 1 Januari 2016, tayangan tersebut telah hadir di IndiHome melalui saluran televisi FLIK di channel nomor 119 atau 909 untuk versi HD. FLIK secara khusus menayangkan film Indonesia, dengan koleksi yang beragam dari berbagai jenis aliran film yang menggambarkan industri film Indonesia dari masa ke masa. Film “oldies” yang ditampilkan telah melalui proses remaster atau restorasi dengan teknologi digital sehingga mampu disajikan dengan kualitas gambar yang sangat baik. Dengan fitur pause, rewind dan replay dari TV interaktif pada layanan IndiHome, maka pelanggan menjadi jauh lebih fleksibel dalam menentukan waktu untuk menonton film Indonesia favoritnya. Pelanggan masih dapat menonton film-film yang telah tayang sampai dengan 7 hari sebelumnya.

Hadirnya film hasil restorasi di IndiHome ini juga mendapatkan apresiasi dari Joko Anwar, seorang produser, sutradara, penulis skenario yang yang telah mendapatkan berbagai penghargaan di level internasional. Menurut Joko Anwar, penayangan film lama Indonesia yang telah direstorasi bisa menjadi pembelajaran bagi para pelaku industri film Indonesia saat ini. Apresiasi dari sutradara yang pernah memenangkan penghargaan Bucheon Award pada Network of Asian Fantastic Films (NAFF) tahun 2011 melalui film “Modus Anomali” ini diekspresikan dalam serial tweets atau biasa disebut dengan kultwit melalui akun Twitter @jokoanwar pada tanggal 17 Januari 2016. Pada tweet ke-23, Joko Anwar menyampaikan, ”Dan filmmaker Indonesia sekarang bisa belajar dan malu bikin film jelek karena dulu aja banyak film Indonesia bagus-bagus!”. Dilanjutkan pada tweet ke-24, “Sebagian dari film yg sudah direstorasi oleh @JktDigital kini mulai ditayangkan di channel FLIK @fliktv yg saat ini tersedia di IndiHome”.

Proses remaster film, biasanya dilakukan dengan cara memindahkan rekaman film dari media analog ke media digital. Proses scanning dilakukan pada tiap frame dengan resolusi tinggi. Kemudian dilakukan proses pasca produksi dengan teknologi modern untuk meningkatkan kualitas gambar dengan cara seperti menghilangkan cacat pada gambar, koreksi warna atau dengan menambahkan efek visual sehingga tampilan film menjadi lebih modern. Proses pasca produksi juga dilakukan pada aspek suara atau audio dari film, dengan cara seperti menghilangkan atau mengurangi noise, mengatur komposisi volume atau bisa juga menambahkan efek audio seperti surround sound.

Selain film lama, FLIK juga menayangkan film yang relatif lebih baru yang diproduksi pada tahun 2000-an, seperti “Arisan”, “Laskar Pelangi”, “Berbagi Suami”, dan lain-lain. Film “Laskar Pelangi” adalah film yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata dengan judul yang sama. Film inspirasional yang berlatar di Belitung ini mendapatkan penghargaan baik dari dalam negeri maupun pada level internasional. Beberapa penghargaan internasional yang diperoleh antara lain The Golden Butterfly Award pada kategori film terbaik di International Festival of Films for Children and Young Adults di Hamedan, Iran. Film ini juga mendapatkan nominasi film terbaik di Berlin International Film Festival tahun 2009 dan nominasi Best Editor di Asian Film Festival pada 2009 di Hongkong.

Jemy, sebagai VP Consumer Marketing and Sales Telkom mengungkapkan, “Hadirnya FLIK di IndiHome merupakan wujud komitmen Telkom untuk terus meningkatkan kualitas dan manfaat layanan IndiHome bagi pelanggan”. Layanan utama IndiHome terdiri dari tripleplay, akses internet kecepatan tinggi (sampai dengan 100 Mbps), TV interaktif dan layanan telepon rumah (gratis 1000 menit panggilan lokal atau interlokal).  Informasi lebih lengkap mengenai layanan IndiHome dapat dilihat di http://www.indihome.co.id.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com