Advertorial

Awal 2016, Penjualan Emas ANTAM Capai 2,1 Ton

Kompas.com - 23/03/2016, 09:16 WIB

PT ANTAM (Persero), Tbk telah menjual emas sebanyak 2,1 ton di awal tahun ini. Sekretaris Perusahaan ANTAM Tri Hartono menyatakan adanya optimisme pada lini bisnis emas di sepanjang tahun 2016.

“Awal tahun ini penjualan emas ANTAM sudah tembus 2,1 ton. Kami optimis sepanjang tahun ini emas masih akan berkontribusi bagi Perseroan apalagi harga emas sedang menunjukkan tren kenaikan,” ujar Tri Hartono.

Angka penjualan tersebut menunjukkan daya beli publik terhadap produk emas sebagai alternatif investasi masih tinggi. Daya beli publik terhadap emas tidak terhimpit kondisi perekonomian global yang saat ini masih menekan laju industri tambang dan mineral processing.

Tri mengatakan, saat ini ANTAM berkonsentrasi untuk berekspansi pada distribusi penjualan emas, baik secara langsung maupun program promosi merek. Untuk berekspansi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, bekerja sama dengan Newcrest Mining Limited untuk kegiatan eksplorasi emas di Indonesia.

Keduanya akan melihat peluang serta pengembangan potensi pertambangan emas dan eksplorasi mineral pengikutnya di beberapa area baru di Indonesia.

“Sekarang timnya sudah jalan ke Jawa Barat, bulan ini akan berangkat ke Halmahera, Sumbawa dan daerah lengan utara pulau Sulawesi,” ujar Tri.

ANTAM juga melakukan eksplorasi di Pongkor, Papandayan, Banyuwangi, Maluku, dan Sulawesi Selatan.

Dalam mengembangkan bisnis emas , ANTAM juga menjajagi utk menggandeng PT Freeport Indonesia dan PT Smelting. Tri menuturkan, kerja sama tersebut terkait pembangunan pabrik pengolahan anode slime dan precious metals refinery.

“Rencananya pabrik akan dibangun di Jawa Timur,” ujar Tri.

Anode slime yang merupakan lumpur anoda sisa pengolahan tembaga dari PT Freeport dan PT Smelting, masih mengandung emas. Secara proses, lumpur anoda akan dilebur menjadi dorebullion dan dijadikan emas murni. Mulai tahun 2017 pemerintah tidak mengizinkan ekspor anode slime ke luar negeri.

“Kapasitas smelter anoda slime dan precious metals refinery mencapai sekitar 6.000 ton anode slime per tahun. Dari enam ribu ton itu akan menghasilkan sekitar 60 ton emas per tahun,” tutur Tri.

Untuk meningkatkan pelayanan penjualan emas, ANTAM juga menambah butik penjualan emas dan produk jasa penyimpanan emas (BRANKAS). Tri mengungkapkan, sejak 2014 ANTAM membuka 13 butik dan jasa depositori emas.

“Masyarakat kini bisa mendapatkan emas dengan mudah di Jakarta, Surabaya, Makassar, Palembang, Bandung, Semarang, Balikpapan, Banjarmasin, Medan, Bali, dan Yogyakarta, untuk BRANKAS kami akan lebih gencar untuk pemasarannya seperti kepada customer corporate ” ujar Tri. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com