Kala Angkutan Penumpang KA Kian Mampu Bersaing

Kompas.com - 04/04/2016, 08:00 WIB

Mobilitas masyarakat Indonesia kian hari kian dinamis. Ratusan ribu hingga jutaan manusia bergerak bersamaan setiap harinya dengan berbagai keperluan. Kebanyakan karena tuntutan pekerjaan sehari-hari, lainnya untuk studi, dan tak sedikit juga untuk berlibur. Beragam keperluan itu membutuhkan satu solusi utama, yakni moda transportasi yang efektif dan efisien. Moda transportasi yang dapat mengantarkan penumpangnya selamat sampai tujuan, tepat waktu, tanpa hambatan, pelayanan yang ramah, dan kenyamanan, itulah kebutuhan setiap masyarakat, apapun latar belakang dan keperluannya.

Keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan, dan kenyamanan, itu pula yang senantiasa diupayakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator moda transportasi kereta api (KA). Masa bakti kereta api di Indonesia bisa dikatakan sudah sangat lama, namun semangat pembaruan dalam pelayanannya selalu dinamis. Masyarakat yang menjadi pengguna jasa kereta api tentu dapat merasakannya. Perubahan dan pembaruan terus digalakkan untuk memberikan kemudahan dan manfaat lebih kepada masyarakat.

Boarding pass sesuai dengan identitas penumpang, akan keluar setelah mengisi kode booking pada mesin check-in.

Angkutan penumpang KA saat ini dapat dikatakan sudah modern karena terus disesuaikan dengan sentuhan teknologi terbaru. Kini pengguna jasa KA bisa merasakan mudahnya memesan tiket, tertibnya suasana stasiun, hingga perjalanan yang nyaman. Tanpa membuang waktu dan tenaga untuk antri di loket, masyarakat sudah dapat membeli tiket menggunakan mesin e-kiosk, yakni vending machine yang dapat bertransaksi dengan uang tunai serta langsung mengeluarkan tiket. Atau yang paling mudah, masyarakat pun dapat memesan tiket via online, layaknya Anda sedang berbelanja online. Situs resmi tiket.kereta-api.co.id, Tiket.com, Tokopedia, Paditrain merupakan beberapa layanan online penjualan tiket KAI. Selain itu, masyarakat juga dapat dapat memesan tiket melalui gerai-gerai resmi seperti Alfamart, Indomaret, Pegadaian, Kantor Pos, 7 Eleven, dan agen-agen resmi lainnya.

Untuk ketertiban dan kenyamanan di stasiun, KAI yang sudah mengimplementasikan sistem boarding ini beberapa waktu lalu telah melakukan uji coba sistem tiket boarding pass layaknya di bandara. Stasiun Bandung merupakan stasiun pertama yang sudah menerapkan sistem tersebut, disusul Stasiun Kiaracondong, Cimahi, Purwakarta, dan beberapa stasiun lainnya. Kedepannya, akan diujicoba di stasiun-stasiun lainnya.

Argo Parahyangan, kereta yang siap mengantarkan masyarakat yang ingin bepergian dari Bandung ke Jakarta dan sebaliknya.

 

Pada tahun 2015 lalu, PT KAI telah berhasil mengangkut 326,06 juta penumpang dan untuk tahun 2016 ini, PT KAI menargetkan akan mengangkut sebanyak 357,87 juta penumpang. Di samping terus mengembangkan angkutan penumpangnya, PT KAI pun tengah fokus dalam meningkatkan pengembangan angkutan Commuter Line Jabodetabek, KA Bandara Soekarno Hatta, dan KA Bandara Kualanamu. Selain itu, PT KAI juga telah ditunjuk oleh Pemerintah sebagai operator berbagai pengembangan moda transportasi massal andalan di tanah air seperti KA Trans Sulawesi, Trem Surabaya, LRT Jabodetabek, LRT Sumatera Selatan, KA Bandara Minangkabau, dan lain-lain. Mandat dari pemerintah bagi KAI untuk turut mengembangkan transportasi Indonesia dapat dikatakan sangat besar. Dengan dukungan seluruh pihak, KAI tentu siap bersaing sehat dengan berbagai moda transportasi lainnya untuk memberikan alternatif moda transportasi bagi masyarakat. Tak hanya mampu bersaing, KAI juga siap untuk berkontribusi dalam memajukan dan memoles wajah transportasi Indonesia hingga turut membawa nama baik bangsa di mata dunia. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com