Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

KOMPAS.com/ARI WIDODO - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengikuti panen raya di Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2016).
Jumat, 1 April 2016

Menteri Amran: Selama Bukan Pasir, Gabah Petani Harus Dibeli Bulog

DEMAK,KOMPAS.com—Perum Bulog diminta membeli gabah hasil panen para petani di Indonesia. Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Bulog harus langsung melakukan jemput bola ke petani.

"(Gabah hasil panen petani) langsung diambil tidak perlu diperiksa, yang penting bukan pasir," tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di Desa Bungo, Kecamatan Wedung , Demak, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2015).

Amran ada di Demak dalam rangka panen raya. Di sana, dia juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Bulog dan kelompok tani di Desa Bungo, terkait pembelian gabah hasil panen.

"Kasihan petani kita sudah capek-capek  menanam padi (bila hasil panennya dihargai murah)," lanjut Amran. (Baca: Sidak di Tegal, Menteri Pertanian Dapati Gudang Bulog Belum Terisi Gabah Petani)

Saat ini, Bulog mendapat instruksi untuk langsung membeli gabah hasil panen petani, untuk musim panen dari Maret sampai Mei 2016. Menurut Amran, tidak ada alasan bagi Bulog untuk menolak gabah hasil panen petani, apa pun kualitasnya.

Dalam kesempatan itu, Amran menyampaikan pula janji pemberian bantuan 100 unit alat produksi pertanian (alsintan) dan bantuan benih gratis untuk lahan pertanian seluas 25 ribu hektar. Asalkan, kata dia, target panen untuk mendukung produktivitas pertanian di Demak bisa tercapai.

"Kami akan beri tambahan 75 unit alsintan untuk Demak, tapi ada syaratnya. Bulog harus mampu menyerap 180.000 ton beras dari petani Demak," sebut Amran. "Kami bantu segalanya, karena aku cinta Indonesia," imbuh dia.