Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

Dok Kementerian Pertanian - Para petugas tengah memberikan vaksinasi rabies kepada anjing di Bali, Senin (18/4/2016). Mulai hari itu sampai Juni 2016 akan ada kegiatan vaksinasi massal rabies di Pulau Dewata, sebagai upaya pemberantasan rabies.
Selasa, 19 April 2016

Sampai Juni 2016, Ada Vaksinasi Massal Rabies di Bali


KOMPAS.com
- Angka kasus rabies di Bali terpantau naik pada 2014 dan 2015, sekalipun jumlah kasus sudah turun lebih dari 90 persen pada periode 2011 hingga 2013 setelah vaksinasi massal pada 2010. Mencegah kasus rabies kembali marak, lebih dari 400.000 anjing di Bali akan mendapat vaksinasi.

"Ada 3 kasus kematian manusia pada 2014 dan 15 kejadian pada 2015, karena rabies," sebut Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, Senin (18/4/2016).

Pada 2015, lanjut Diarmita, ada 259 kasus rabies hewan yang telah terkonfirmasi. Untuk mencegah penyebaran dan angka kejadian rabies di Bali, vaksinasi untuk anjing pun digelar di provinsi ini mulai Senin.

"(Pada) tahun ini kami pastikan pelaksanaan vaksinasi rabies berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya," janji Diarmita saat membuka kegiatan vaksinasi anjing ini di Desa Mungu, Kecamatan Badung, Kabupaten Badung, Bali.

Diarmita menambahkan, vaksinasi ini mendapat dukungan pula dari organisasi internasional. Sebelumnya, vaksinasi massal pada 2010 telah menurunkan angka kejadian rabies pada manusia sampai 99 persen pada 2011 hingga 2013 dan 90 persen pada anjing.

Vaksinasi tersebut, ujar Diarmita, bertujuan memerangi rabies dan menjadi upaya terbesar dari strategi pemberantasan rabies secara menyeluruh di Bali. Organisasi dan lembaga internasional yang mendukung upaya ini antara lain Badan Pangan dan Pertanian (FAO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia.

Kalung khusus

Untuk menunjang program tersebut, Posko Rabies sebagai pusat informasi dan komando pemberantasan rabies di Bali telah direvitalisasi dan ditempatkan di Balai Besar Veteriner Denpasar. Targetnya, lebih dari 400.000 anjing mendapatkan vaksinasi rabies.

"Anjing-anjing tersebut akan ditandai dengan kalung anjing khusus sehingga mereka dapat diidentifikasi sebagai anjing yang telah divaksin dan terlindungi dari rabies," ungkap Diarmita.

Menurut Diarmita, telah dibenntuk pula tim khusus penangkap anjing dan vaksinator yang dikenal dengan nama A-Team. Anggota tim ini telah dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan kampanye vaksinasi anjing massal di 716 desa di seluruh Bali.

"Pengawasan lalu lintas hewan khususnya anjing juga mendapat perhatian lebih pada tahun ini," ungkap Diarmita.

Karena itu, kata Diarmita, Karantina Pertanian sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam pengawasan lalu lintas hewan punya peran penting untuk kesuksesan program pemberantasan rabies di Bali.

Logistik

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, I Putu Sumantra, berharap vaksinasi rabies pada 2016 benar-benar dapat menurunkan kasus rabies pada hewan dan manusia. 

“Semua logistik untuk vaksinasi sudah siap. Dengan pencanangan ini kami harapkan masyarakat bertambah sadar mendukung program pemberantasan rabies di Bali”, kata Sumantra.

Perwakilan FAO, Mark Smulders, mengatakan lembaganya sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian sejak 2011 untuk pemberantasan rabies di Bali. Menurut dia, ada skema baru diterapkan pada kerja sama tahun ini.

“Ada satu kebutuhan mendesak untuk membawa kampanye pengendalian dan pemberantasan rabies kembali pada jalur yang tepat melalui program vaksinasi yang lebih giat, intensif, dan terkoordinasi," ungkap Smulders.

Skema tersebut mencakup masukan teknis mengenai epidemi rabies di Bali, pelatihan A-Team, kampanye vaksinasi termasuk "sweeping" tambahan, pengembangan manajemen populasi anjing, serta proyek percontohan dan strategi pemberantasan rabies.