Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO - Ilustrasi
Selasa, 24 Mei 2016

Aman, Stok Pangan untuk Ramadhan dan Lebaran!


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketersediaan bahan pangan pokok dipastikan aman menjelang bulan suci Ramadhan dan lebaran. Selain pasokan, harga komoditas tersebut juga disebut stabil. Apa dasarnya?

"Ketersediaan (bahan) pangan pokok seperti beras, jagung, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, daging ayam dan telur ayam ras dapat mencukupi kebutuhan menjelang Ramadhan dan lebaran pada Juni 2016 dan Juli 2016," ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (24/5/2016).
 
Pada Senin (23/5/2016), Amran memimpin langsung pertemuan dengan para pihak terkait penyediaan bahan pangan pokok ini. Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Pertanian di Jakarta. 

Amran menyebutkan, saat ini tersedia pasokan beras sebanya 7.152.400 ton. Adapun perkiraan kebutuhan beras adalah 5.626.400 ton. Sementara itu, pasokan jagung tercatat 3.910.600 ton dengan perkiraan kebutuhan 1.750.100 ton.

Untuk pasokan bawang merah, lanjut Amran, tercatat mencapai 241.600 ton dengan kebutuhan 175.600 ton. Berikutnya, pasokan daging ayam ras pada Juni 2016 dan Juli 2016 adalah 494.000 ton dengan kebutuhan diperkirakan 234.700 ton.

"(Demikian pula untuk) telur ayam, kebutuhannya (diperkirakan) dapat terpenuhi dengan ketersediaan 503.400 ton sementara kebutuhan 253.600 ton," papar Amran.

Kecukupan ketersediaan pasokan untuk kebutuhan Ramadhan dan lebaran juga diungkap Ketua Asosiasi Pedagang Beras Pasar Induk Beras Cipinang (PBIC) Nelly Soekidi. Menurut dia, ketersediaan beras di PIBC menjelang Ramadhan dan lebaran terpenuhi oleh pasokan 25 truk beras per hari dengan harga termurah Rp 7.800 per kilogram.

"Biasanya, dinamika Pasar Induk Beras Cipinang pada saat 10 hari sebelum dan sesudah Lebaran sedikit pedagang yang jual beras. Ini bukan berarti beras akan langka, tetapi sebagian pedagang beras mudik. Untuk pedagang yang tidak mudik, pasar induk akan memberikan bantuan berupa buffer stock," imbuh Nelly.
 
Sementara itu, Ketua Asosiasi Bawang Merah Pasar Kramat Jati, Hasan Kudri, menambahkan, ketersediaan bawang merah pada Juni 2016 dan Juli 2016 aman bahkan surplus.

Dia menyebutkan, saat ini pasokan bawang Ini dibuktikan dengan pasokan bawang merah yang masuk Jakarta sebanyak 280 ton hingga 300 ton per hari sedangkan kebutuhannya hanya 240 ton hingga 280 ton per hari. 
 
"Banyaknya pasokan ini karena bertepatan dengan musim panen raya," ungkap Hasan.
KOMPAS.com/SUKOCO

Pedagang kebutuhan pokok dan sayur di Pasar Liem Hie Djung Kabupaten Nunukan. Sejak pemerintah Malaysia menutup jalur perdagngan tradisional sebulan terakhir, selain terjadi kelangkaan harga kebutuhan pokok dari Negara Malaysia mengalami kenaikan tajam.
Menurut Hasan, harga bawang merah saat ini sudah turun jika dibandingkan dua pekan lalu. Harga bawang merah di tingkat bandar, sebut dia, Rp 14.000 hingga Rp 20.000 per kilogram.

Adapun harga eceran bawang merah ukuran kecil adalah Rp 20.000 per kilogram dan ukuran besar Rp 25.000 per kilogram. "Dua pekan lalu, harganya masih Rp 40.000 dan Rp 45.000 per kilogram," imbuh Hasan.

Ketua Dewan Bawang Merah Nasional, Amin Kartiawan Danova, juga menyebutkan produksi bawang merah di daerah sentra produksi sudah mencapai sekitar 85.000 ton. Daerah sentra produksi bawang merah antara lain Bima, Brebes, Nganjuk, Probolinggo,Malang, Sumbawa, Enrekang, dan sejumlah wilayah di Jawa Barat. 

"Untuk itu, harga (bawang merah) menjelang Ramadhan dan saat lebaran akan turun sampai Rp 13.000 hingga Rp 20.000 per kilogram," tutur Amin.

Untuk menambah faktor penjamin ketersediaan pasokan bahan pangan dan kestabilan harga, Kementerian Pertanian dan para stakeholder juga menandatangani kesepakatan bersama.