Menuju Swasembada

Pangan 2017

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bertekad untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal demi meningkatkan kemandirian pangan, ekspor dan kesejahteraan petani.

KOMPAS.com/MIKHAEL GEWATI - Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman, diapit Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit (kiri) dan Bupati Pasaman Barat, Syahiran (kanan) dalam acara Panen Raya Jagung Integrasi Kelapa Sawit Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nanduo, Kabupaten, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (27/5/2016).
Jumat, 27 Mei 2016

Mentan: Tangkap Penyebar Benih Sawit Palsu!


PADANG, KOMPAS.com
—Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta penyebar benih kelapa sawit palsu di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, ditangkap. Bibit sawit palsu telah merugikan wilayah ini miliaran rupiah.

"Tolong, jajaran keamanan (Kapolres, Kajari, Danrem) setempat mengejar penyebar benih palsu. Tangkap dan penjarakan mereka!" ujar Amran, di Padang, Jumat (27/5/2016).

Amran ada di Padang dalam rangka kunjungan kerja panen raya jagung integrasi kelapa sawit di Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nanduo, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Dalam kesempatan itu dia menegaskan, petani harus dilindungi. "Makanya saya minta pihak keamanan untuk mengusut sampai ke akar atau sumber penyebar bibit sawit palsu," ujar dia.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat, Syahiran, dalam sambutannya pada acara itu mengatakan, dari 101.853 hektar (ha) perkebunan sawit di wilayahnya ada 50.000 ha menggunakan bibit palsu. Kerugian besar, ujar dia, dialami wilayahnya.

"Jumlah produksi kelapa sawit normal di Pasaman adalah 2 ton tandan buah segar (tbs) per bulan, sementara produksi kelapa sawit palsu 800 kg tbs per ha per bulan. Ada kehilangan 1.200 kg per tbs setiap ha," ungkap Syahiran.

Masih menurut Syahiran, kerugian tersebut bila diuangkan mencapai miliaran rupiah.

"Dengan perkiraan harga tbs kelapa sawit Rp 1.000 per kg, maka total kehilangan mencapai sekitar Rp 720 milliar per tahun, atau 60 persen dari nilai APBD Pasaman Barat yang senilai Rp 1,2 triliun," kata Syahiran.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, yang juga hadir dalam panen raya tersebut berharap Menteri Pertanian bisa membantu Sumatera Barat dan Pasaman Barat mendapatkan bibit sawit berkualitas.

"Mudah-mudahan dengan kewenangan yang pak Menteri punya bisa membantu Sumatera Barat mendapatkan bibit sawit asli dan berkualitas, bukan palsu," ujar Nasrul.