KOMPAS.com – Uji coba integrasi Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dijadwalkan berlangsung pada 13 Juni 2016. Integrasi ini bertujuan mengantisipasi kemacetan selama arus mudik dan lebaran. Perbaikan kondisi jalan terus dikebut pula.
"Begitu dari Cikarang Utama dari arah Jakarta menuju Cirebon atau Bandung itu cuma satu (loket pembayaran tol). Nanti di Cikopo ada gate tol tidak harus transaksi (tapi) langsung dibayar di akhir," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik di Bandung, Rabu (8/6/2016), seperti dikutip Antara.
Integrasi tersebut, lanjut Dedi, diharapkan mencegah kemacetan yang disebabkan antrean kendaraan untuk membayar tol. Menurut dia, integrasi bakal memastikan pengguna jalan tol cukup satu kali membayar, yaitu di pintu tol tujuan.
"Jadi tanggal 13 Juni itu kita akan melihat lalu lintas pasti akan cepat karena tidak ada transaksi,” tegas Dedi.
Berdasarkan praktik selama ini, transaksi pembayaran tol butuh waktu minimal 8 detik. “Banyaknya di atas 8 detik,” ujar dia.
Dengan mengurangi loket transaksi ini, arus tol sepanjang Cikopo-Palimanan tak akan terhambat. “Itu diurai, (akan dilihat apakah) ada percepatan pergerakan," imbuh dia.
Meski demikian, Dedi tak menampik bila kemacetan tetap sangat mungkin ditemui para pemudik, sekalipun metode integrasi ini diterapkan.
Dedi menyebutkan, di pintu tol Brebes Timur—ujung Tol Cipali—hanya ada enam gerbang tol. Sesudah itu ada satu jembatan layang sepanjang 500 meter untuk masuk jalur Pantura.
“(Karenanya) pasti ketemu simpul kemacetan di sana maka kita ada cb cb-nya (cara bertindak)," kata Dedi.
Dinas Perhubungan Jawa Barat, lanjut Dedi, sedang mengolah data secara integrasi dengan Polda Jawa Barat terkait persiapan mudik di wilayah Jawa Barat, termasuk di Tol Cipali.
