Advertorial

Ayo, Prediksi Investasi yang Diperlukan untuk Kesejahteraan Saat Pensiun

Kompas.com - 10/06/2016, 19:06 WIB

Seiring dengan pertambahan usia manusia, akan tiba masa saat produktivitas seseorang menurun. Karena itu setinggi apapun karir seseorang, ada saatnya ia akan menghadapi masa pensiun.

Banyak karyawan yang bercita-cita ingin mengisi masa pensiun dengan hidup santai dan jalan-jalan, menikmati hasil kerja keras yang dilakukan selama masa produktif.   

Pada kenyataannya, mayoritas para pensiunan di Indonesia tidak memiliki masa pensiun seperti yang diimpikan. Uang pensiun yang menyusut dari gaji pada saat bekerja dan biaya perawatan kesehatan yang semakin meningkat membuat para pensiunan malah semakin terbebani.  Tidak disangka meski aktivitas sudah minim saat pensiun, beban finansial tidak juga menjadi ringan.  

Tidak yakin? Coba kita lakukan simulasi untuk memperkirakan berapa uang untuk menopang kehidupan setelah pensiun. Kita andaikan saja saat ini Anda berusia 35 tahun dengan penghasilan Rp 15 juta/bulan. Anda akan pensiun di usia 55 tahun.

Anda tentu memerlukan pendapatan per bulan yang sama, yaitu Rp 15 juta setelah pensiun nanti untuk menjamin kehidupan yang sama sejahteranya dengan saat ini. Tapi 20 tahun mendatang ketika Anda pensiun, tentu biaya kebutuhan akan semakin meningkat dan nilai uang tersebut akan tergerus akibat inflasi. Kita asumsikan saja tingkat inflasi 5%.

Jika ingin mendapat gambaran kasar jumlah uang yang akan diperlukan per bulan untuk menopang kehidupan yang sejahtera setelah pensiun, mari kita gunakan rumus Future Value yaitu ‘nilai penghasilan saat ini (1+tingkat inflasi)^sisa usia sampai dengan pensiun’. Rumus ini dapat dihitung menggunakan kalkulator atau perangkat lunak Microsoft Excel. Masukkan angka-angka ke dalam rumus, misalnya: 15.000.000 (1+5%)^20, hasilnya Anda akan perlu sekitar Rp 39,8 juta/bulan. Dalam satu tahun Anda akan perlu sekitar Rp 477 juta.

Angka harapan hidup orang Indonesia saat ini mencapai usia 75 tahun. Hitung saja berapa yang Anda perlukan hingga usia 75 tahun. Apakah uang pensiun dari kantor dan JHT (Jaminan Hari Tua) dari lembaga penjamin sosial sudah cukup untuk memenuhinya? Rasanya tidak.

Oleh karena itu, kesadaran  untuk melakukan investasi tambahan untuk menopang hidup di hari tua harus dimiliki sejak karyawan masih di usia produktif. Salah satu cara untuk berinvestasi mempersiapkan dana pensiun tambahan adalah dengan mengikuti program pensiun di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

DPLK merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh Bank atau Asuransi Jiwa yang menawarkan sebuah program pengelolaan dana untuk diinvestasikan dalam bentuk portfolio, dimana program tersebut bertujuan mempersiapkan masa pensiun. Nyaris serupa dengan reksadana, tapi pengambilan seluruh dananya hanya boleh dilakukan setelah mencapai usia pensiun.

Beberapa perusahaan sudah menyertakan karyawannya dalam program DPLK. Jadi selain mengikutsertakan karyawannya dalam JHT BPJS Ketenagakerjaan, perusahaan tersebut juga mengikutsertakan dalam DPLK. Namun, jika perusahaan tempat Anda bekerja tidak mengikutsertakan karyawannya dalam program DPLK, Anda bisa datang saja langsung ke bank atau perusahaan asuransi untuk mengikuti program tersebut secara mandiri.

Salah satu bank yang memiliki DPLK adalah BRI. Tahun 2016 ini BRI merilis dua paket investasi DPLK baru yaitu DPLK BRI Pasar Uang Syariah dan DPLK BRI Berimbang Syariah, melengkapi paket pilihan investasi yang telah ada sebelumnya yaitu DPLK BRI Pasar Uang, DPLK BRI Pendapatan Tetap, DPLK BRI Saham dan DPLK BRI Kombinasi.

Pada DPLK BRI Pasar Uang Syariah, dana Anda akan ditempatkan 100% di efek pasar uang antara lain deposito, SBI, dan surat berharga jangka pendek lainnya yang bersifat syariah. Sementara itu, pada DPLK BRI Berimbang Syariah dana Anda akan ditempatkan pada kombinasi dari efek  di pasar uang, pendapatan tetap, dan saham/reksadana saham yang bersifat syariah.

Jika ingin mendaftar sebagai peserta DPLK BRI pilihan investasi syariah, caranya mudah. Cukup mendatangi Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu BRI terdekat. Bawa identitas diri dan buku tabungan BRI (BRItama atau Simpedes) yang Anda miliki. Kemudian, isi formulir pendaftaran peserta DPLK  BRI. Jika memerlukan informasi lebih lanjut, hubungi call center Divisi Investment Services di nomor 0804-1-303030.

Semakin dini Anda mengikuti program investasi ini tentu semakin besar kesempatan mendapatkan jumlah imbal balik yang diterima saat pensiun nanti. Tunggu apa lagi? Siapkan masa pensiun yang lebih sejahtera dengan DPLK BRI pilihan investasi syariah. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com