PT Kino Indonesia Tbk Meraih Sertifikat Sistem Jaminan Halal, Bukti Komitmen Terhadap Konsumen

Kompas.com - 29/06/2016, 09:37 WIB

PT. Kino Indonesia Tbk (KINO) berhasil meraih sertifikat SJH (Sistem Jaminan Halal). Penyerahan sertifikat SJH (Sistem Jaminan Halal) diserahkan oleh Dr. Lukmanul Hakim M.Si selaku Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LP POM) MUI kepada Harry Sanusi selaku CEO & Presiden Direktur PT. Kino Indonesia Tbk pada perayaan HUT Kino yang ke-17 di Gedung Datascrip, Kemayoran, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Sertifikat SJH (Sistem Jaminan Halal) yang diraih PT. Kino Indonesia Tbk dibuktikan dengan hasil Audit LP POM MUI dan mendapatkan Status Sistem Jaminan Halal dengan nilai Excellence (Grade A). Hasil audit ini telah didapatkan oleh Kino sebanyak 3 kali berturut – turut sejak tahun 2012, dimana Kino dinilai telah berhasil mengaplikasikan sistem jaminan halal HAS 23000 di semua lini mulai dari ide pengembangan produk halal, pencarian formula dan bahan baku, suplai bahan baku, fasilitas produksi, proses produksi, sampai dengan proses distribusi yangtelah memenuhi ketentuan yang ditentukan LP POM MUI.

Adapun produk Kino yang telah mendapat sertifikat produk halal adalah produk personal care yakni Ellips, Resik V, Sasha, semua produk minuman dan obat tradisional. “Kami menjamin seluruh bahan dan sistem produksi untuk semua produk tersebut memenuhi standar dan kualifikasi halal,” ujar Harry Sanusi melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com.

Direktur Operasional PT Kino Indonesia Tbk Rody Theo mengatakan telah mempersiapkan tim SJH internal yang disebut Tim Halal. Tim yang menjadi representatif MUI tersebut mengontrol seluruh proses produksi dan material yang digunakan untuk produk-produk Kino. Setelah tim menyetujui bahwa seluruh proses dan bahan yang digunakan terkualifikasi halal, Kino mengajukannya ke MUI.

“Kita punya tim halal di dalam yang merupakan representatif MUI di pabrik kita. Sehingga nanti mereka yang mengontrol, misalnya bahan ini tidak boleh dipakai karena tidak memenuhi kualifikasi halal,” tutur Rody Theo usai perayaan HUT ke-17 Kino.

Selama proses mendapatkan sertifikasi sistem jaminan halal, Kino juga mengalami kendala. Produk Ellips dinilai rentan karena mengandung gelatin.

“Gelatin tidak hanya terbuat dari tulang sapi, tetapi bisa juga dari tulang babi. Yang kami gunakan ini sudah dibuktikan halal. Kandungan gelatin dalam Ellips murni menggunakan tulang sapi. Itu sudah diaudit oleh MUI dan kami berturut-turut mendapatkan akreditasi A,” ujar Rody Theo.

Direktur Marketing PT Kino Indonesia Alex Kurniawan menyatakan upaya Kino memperoleh sertifikasi sistem jaminan halal untuk produk-produknya merupakan bentuk kepedulian kepada konsumen Indonesia yang mayoritas muslim.

“Kita tahu sendiri penduduk Indonesia ini mayoritas muslim. Bagi seorang muslim sangat penting menggunakan produk halal. Baik makanan, minuman, dan non-minuman,” tutur Beliau.

Dengan kepedulian ini, Kino berharap dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen untuk dapat selalu menggunakan produk yang halal.

“Sehingga ini dampaknya bukan langsung ke penjualan, tetapi pada kepercayaan konsumen. Kalau kami bisa peduli terhadap konsumen maka mereka percaya dan mereka tahu bahwa kami memperhatikan mereka. Hopefully nantinya mereka menjadi loyal terhadap produk-produk kami,” ujar Alex Kurniawan.

Sertifikasi sistem jaminan halal untuk produk personal care ini menambah daftar prestasi Kino selama ini, seperti ISO 9001:2008, Good Manufacturing Practice (GM)), dan The Outstanding Corporate Innovator Indonesia Award 2016. (adv)  

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com