Kenali Budaya Dieng Lebih Dekat Lewat Dieng Culture Festival 2016

Kompas.com - 19/07/2016, 11:43 WIB

Begitu beragam pesona Indonesia, mulai dari keindahan alam hingga kekayaan budayanya. Salah satu tempat yang banyak menghipnotis wisatawan baik lokal maupun mancanegara adalah Dieng, dataran tinggi yang sering disebut “negeri khayangan”.

Dieng bukan sekedar daerah dataran tinggi dengan pemandangan menakjubkan, udara yang sejuk, situs bersejarah, dan hasil pertaniannya saja. Dieng memiliki pesona budaya yang juga menarik untuk dikenali lebih dalam.

Tepat 2 bulan lagi, yaitu tanggal 5-7 Agustus 2016, Dieng Culture Festival 2016 akan dilangsungkan. Festival budaya ini akan jadi kesempatan terbaik untuk mengenali dan mengagumi kebudayaan penduduk asli Dieng. 

Dieng Culture Festival adalah festival budaya yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, festival tahun ini akan menyuguhkan acara yang lebih berkesan bagi setiap pengunjung. Rangkaian acara Dieng Culture Festival 2016 akan dimulai pada 5 Agustus 2016 dengan acara pembukaan yang bertempat di Kompleks Candi Arjuna.

-

Acara pembukaan Dieng Cultural Festival 2016 juga akan dimeriahkan oleh penampilan musik dari Kyai Kanjeng berserta Cak Nun yang akan berlangsung hingga sore hari. Setelah itu, pengunjung dapat menikmati matahari terbenam di Bukit Skuter yang dapat ditempuh hanya 15 menit dari Desa Dieng Kulon. 

Usai menikmati matahari terbenam, pengunjung akan diajak bersiap-siap menyaksikan pertunjukan Jazzatasawan. Pertunjukan musik jazz yang digelar di panggung utama, di sebelah timur Kompleks Candi Arjuna. Pertunjukan musik tersebut akan dilangsungkan di tengah suhu 2,5 derajat Celcius. Sejumlah musisi jazz ternama dari pelosok Tanah Air akan memeriahkannya.

Keesokan harinya, 6 Agustus 2016, pengunjung bisa menikmati Matahari terbit di berbagai puncak Dataran Tinggi Dieng. Mulai Puncak Sikunir, Prau, Pakuwaja hingga Pangonan. Pengunjung disarankan untuk memulai pendakian pukul 02.00-04.00 waktu setempat agar tidak terjebak macet pada saat mendaki.

Setelah melihat matahari terbit, pengunjung diajak mengikuti acara “Jalan Kaki Keliling Kampung" di Dataran Tinggi Dieng, diakhiri penerbangan ribuan balon gas dan minum purwaceng, minuman khas Dieng. Panitia akan menyediakan sejumlah doorprize untuk peserta jalan kaki keliling kampung. Titik start dan finish adalah Kompleks Gedung Soeharto-Withlam, Dieng.

Masih di hari yang sama yakni 6 Agustus 2016, pengunjung dapat menikmati pertunjukan seni yang tersebar di berbagai lokasi, baik di panggung utama maupun panggung khusus budaya. Lokasinya tersebar di Telaga Warna, Kawah Sikidang, maupun lokasi wisata alam lainnya. Malam harinya digelar pertunjukan musik akustik, stand up comedy dan penerbangan sekitar 5000 lampion, serta permainan kembang api. Diperkirakan 15 ribu letusan kembang api akan menghiasi langit Dieng setelah penerbangan lampion usai. 

Acara puncak yaitu rangkaian ruwat rambut gimbal akan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2016.Khusus acara kirab budaya, panitia hanya membuka kesempatan bagi 80 orang pengunjung saja untuk terlibat. Jika tertarik Anda harus melakukan pendaftaran lebih dahulu ke pihak panitia.

Setelah kirab budaya keliling Dieng, rangkaian ritual potong rambut dilanjutkan dengan Dharmasala. Sejumlah anak berambut gimbal akan dicukur rambutnya oleh sejumlah tokoh yang ditunjuk oleh panitia penyelenggara untuk mencukur. Acara ini dipandu oleh pemimpin spiritual suku Dieng, Mbah Naryono.

Sementara itu, di kompleks candi Arjuna akan diadakan juga upacara pemotongan rambut dipanggung budaya. Selain itu masih ada juga pagelaran wayang kulit khusus ritual, dan berbagai pertunjukan seni tradisi di panggung atau lokasi lain yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.

Tidak ingin melewatkan Dieng Culture Festival 2016? Baca informasi lengkap mengenai festival budaya ini, di situs www.dieng.id. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com