Ini Cara Baru Investasi Emas

Kompas.com - 25/07/2016, 10:27 WIB

Jaman orang tua dahulu tidak banyak instrumen investasi seperti masa kini. Meskipun sejarah lahirnya instrumen investasi pasar modal sudah sejak lama di Indonesia, tapi tetap saja sebagian besar para orang tua hanya mengenal investasi tanah dan emas. Kini ragam investasi emas sudah beragam. Direktur Keuangan ANTAM Dimas Wikan Pramudhito menyampaikan hal itu dalam wawancara Minggu lalu (22/7/2016).

“Layanan BRANKAS Logam Mulia ANTAM merupakan terobosan dalam investasi emas. Cara ini bisa membantu masyarakat mengamankan dana yang dimilikinya dalam bentuk emas tanpa harus menyimpan emas dalam bentuk fisik,” ujarnya. “Yang harus dicermati adalah jangka waktu penyimpanan atau investasinya. Harus jangka menengah atau panjang,” tambahnya.

Dimas mengatakan, saat ini perusahaannya telah meluncurkan layanan pembelian dan penyimpanan emas. Tujuan utama dari layanan ini adalah mendorong masyarakat agar mengurangi budaya konsumtif dan meningkatkan investasi melalui pembelian emas.

“Dari pada belanja hanya untuk memenuhi keinginan semata, ada baiknya penghasilan yang kita punya disisihkan untuk kebutuhan di masa depan,” ujar Dimas. “Sebagai ilustrasi, bagaimana jika seorang karyawan yang punya anak usia 5 tahun membeli emas melalui BRANKAS 1 gram per bulan, dalam setahun akan terkumpul 12 gram. Dan saat anaknya masuk SMP 6 tahun kemudian dia sudah mengantongi 72 gram emas,” tambahnya lagi.

Dimas juga yakin jika investasi dilakukan secara jangka panjang akan memberikan hasil yang lebih positif dari pada jangka pendek. Perusahaan itu mencatat kenaikan harga emas bisa dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya, faktor geopolitik luar negeri yang memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar, permintaan dari negara pemilik industri perhiasan seperti Tiongkok dan India maupun isu Brexit akhir-akhir ini.

“Di tanggal 21 Juli 2016 harga emas ANTAM sebesar Rp 607.000 dibandingkan harga emas dua bulan lalu (31/5/2016) yang sebesar Rp 577.000,” papar Dimas. “Naik turunnya harga emas adalah hal yang biasa, untuk itu investasinya harus jangka panjang. Kita mau investasi emas bukan spekulasi emas,” tambahnya lagi. Dia juga optimis komoditas emas akan selalu positif. “Kalau dilihat harga emas dari awal tahun sudah 24%, awal tahun harga emas baru US$1.061 per oz sementara sekarang sudah US$1.314,5 per oz,” tutup DImas. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com