Advertorial

Bank BJB Tutup Semester 1 Tahun 2016 dengan Berbagai Pencapaian Gemilang

Kompas.com - 01/08/2016, 08:00 WIB

Menutup semester I di tahun 2016, bank BJB membukukan pertumbuhan laba bersih pada bulan Juni 2016 sebesar 56,3 persen (YoY). Hasil dari revaluasi aset pada akhir Juni 2016 lalu, nilai aset bank BJB mencapai sekitar Rp 1,5 triliun. Jumlah ini menunjukkan dari sisi permodalan bank BJB tergolong kuat dan sehat.

Dalam kegiatan Bisnis Review bang BJB beberapa waktu lalu di Bali, Direktur utama Bank BJB Ahmad Irfan mengungkapkan bahwa PT. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (BJBR) ini tercatat sebagai bank yang menunjukkan persentase kenaikan harga saham tertinggi.

“BJBR tercatat sebagai bank yang menunjukkan persentase kenaikan harga saham tertinggi, di mana saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 1.200 sampai Rp 1.300 atau jauh di atas posisi harga saham akhir tahun yang sebesar Rp 755,” ungkap Ahmad Irfan.

Acara yang dilaksanakan di hotel Mulia Resort Bal ini bertujuan untuk mengevaluasj kinerja bisnis Bank BJB khususnya selama semester I tahun 2016 dan merumuskan strategi pencapaian kinerja pada semester II tahun 2016.

Sebagai Direktur Utama, Irfan mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis yang terjadi saat ini harus terus dijaga secara berkelanjutan sehingga dalam jangka panjang Bank BJB akan terus semakin besar, kuat, dan baik. Ahmad Irfan merupakan sosok yang telah berhasil membawa Bank BJB menjadi 15 besar perbankan terbesar di Indonesia.

Berikut deretan penghargaan yang diraih bank BJB selama Semester I Tahun 2016:

1. Appreciation on Positive Contribution to the Tax Revenue in 2015

2. Contact Center Service Excellent Award 2016: BJB Call as Best Call Center For Regular Banking Category

3. Koran Sindo Inspiration for Indonesia: Appreciation SINDO CSR Awards for Environmental Category

4. Infobank: The Best BUKU III Bank for Asset 50 – 100 Trillion

5. SWA Magazine: Indonesia’s 100 Most Valuable Brands Awards Rank 46th

6. Infobank: Top 4th Listed Bank

7. Bisnis Indonesia Award: Best Small Cap In Indonesia

8. Warta Ekonomi Award: Digital Inovation for Banking Regional Development Bank BUKU III

9. Infobank Banking Service Excellence Awards: 1st Best ATM

10. Infobank Banking Service Excellence Awards: 10th Best Overall Performance

11. Investor Daily Award:- The Biggest Core Capital for Bank BUKU III

12. Koran Sindo: Best of The Best Regional Bank

13. Koran Sindo: The Best CEO

 

Ahmad Irfan models

Dalam kesempatan tersebut, Irfan menjelaskan mengenai Ahmad Irfan models, yaitu analogi Irfan atas bank BJB sebagai sebuah pesawat terbang.

“Saya menganalogikan Bank BJB ini sebagai sebuah pesawat terbang. Yang di dalamnya terdapat berbagai ruang dan fungsi yang saling menunjang sehingga membentuk keseimbangan baik pada saat take off, flight, hingga akhirnya tiba di tujuan,” ujarnya.

Menurut Irfan, dari berbagai elemen yang ada dalam Bank BJB, Kredit konsumer, Kredit Korporasi dan Komersial, Kredit Mikro KPR, Dana Jasa dan Keuangan, Institutional Banking, dan Treasury menempati posisi ruang kokpit atau kemudi sebagai front end. Dalam hal ini front end merupakan faktor penentu ke mana arah pesawat akan dibawa dan secepat apa laju pesawat mengudara. Karena itu, front end dituntut untuk terus mengembangkan bisnis sehingga perusahaan akan berada pada jalur yang benar menuju tujuan yang telah disepakati bersama.

Namun, dalam perjalanannya pastinya sebuah pesawat akan menghadapi berbagai kendala dan kemungkinan, baik itu dikarenakan cuaca, risiko kerusakan mesin, dan lainnya. Untuk itulah diperlukannya mitigasi risiko.

“Mitigasi risiko yang kami terapkan, 2 bagian sayap pesawat (middle end) kami isi dengan risk management dan Administrasi Kredit & Business Legal (AKBL), terang Irfan. Ia melanjutkan, fungsi dari kedua pilar ini adalah memberikan analisanya dari sudut pandang yang berbeda sehingga risiko-risiko yang mungkin timbul dalam perjalanan pesawat akan dapat terdeteksi dan diantisipasi sejak dini, serta pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen dapat lebih prudent.

Terakhir, juga tak kalah penting adalah bagian ekor pesawat. Bagian ini memiliki peran sebagai satu kesatuan yang dapat membuat pesawat terbang secara seimbang. Menurut Irfan, Bagian ini diisi oleh unit Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit.

Tujuan dari unit tersebut adalah untuk mengelola kredit yang kurang sehat sehingga kredit-kredit tersebut dapat diperbaiki atau diselesaikan secara cepat dan tepat dengan berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com