Advertorial

667 Peserta Bertanding Memperebutkan Super Tiket Audisi Umum di Purwokerto

Kompas.com - 26/08/2016, 18:01 WIB

“Halo, nama saya Alexandria Da Matta. Umur saya 12 tahun, saya dari Tegal. Alhamdulillah saya mendapatkan nomor antrean 1, semoga ini menjadi awal yang baik buat saya. Doakan saya ya!” tutur Alexandria dengan penuh keyakinan.

“Ada yang bilang kesempatan tidak datang dua kali. Namun setelah gagal di Kudus tahun lalu, PB Djarum masih memberikan kesempatan kedua bagi saya. Dan saya akan buktikan tahun ini!” ucap Daniel dengan berapi-api.

“Nama saya Anindiya dan adik saya Andika. Kami kakak beradik dari Jogja. Sempat khawatir, soalnya sampai Purwokerto sudah sore. Alhamdulillah kami masih diberikan kesempatan untuk registrasi. Akan kami buktikan semangat kami sampai ke Kudus,” jelas sang Kakak dengan mantap.

Alexandria, Daniel, dan kakak beradik Anindiya-Andika akan bertanding untuk memperebutkan Super tiket Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Ditemani oleh orang tua masing-masing, para atlet muda ini jauh-jauh datang ke Purwokerto untuk mengikuti penyisihan ajang pencarian bakat atlet bulutangkis PB Djarum.

Namun, mereka tidak sendirian. Total sebanyak 667 peserta dari berbagai daerah juga telah menempuh ribuan kilo meter untuk mengikuti audisi ini. Ada Gusti yang berasal dari Pati, Petra dari Bekasi, Mega dari Solo, Jonathan dari Magelang, dan ratusan peserta lainnya. Mereka juga memiliki semangat yang sama dengan lainnya, yaitu menang.

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Persatuan bulu tangkis (PB) Djarum untuk mencari pemain-pemain muda berbakat yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Tiap tahunnya, ajang pencarian bakat ini selalu diikuti oleh para atlet muda Indonesia.

Langkah awal menjadi legenda

Selain menang, setiap peserta ini juga memiliki mimpi yang sama, yaitu menjadi atlet bulu tangkis berprestasi dan masuk ke dalam jajaran atlet bulu tangkis legendaris Indonesia seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Hariyanto Arbi, Sigit Budiarto, Mohammad Ahsan, Liliyana Natsir ataupun Tontowi Ahmad. Mengikuti ajang ini merupakan langkah awal para atlet muda untuk menggapai mimpinya.

PB Djarum dikenal dengan komitmennya untuk mencetak atlet-atlet berkualitas. Sejak berdiri dari tahun 1969, PB Djarum tercatat telah mencetak banyak atlet bulu tangkis dengan prestasi kelas dunia. Ajang ini merupakan salah satu perwujudan komitmennya dengan mencari bibit atlet berbakat dengan proses seleksi yang ketat.

Alexandria si nomor satu, Daniel yang pantang menyerah, dan kakak beradik Anindiya-Andika masih memiliki jalan yang sangat panjang untuk menggapai cita-citanya. Apakah mereka berhasil atau gagal, kita lihat bagaimana perjuangan mereka . Penasaran dengan kelanjutan kisah mereka? Temukan kisah lengkap yang penuh inspirasi dan motivasi hanya di program Kita Bisa Kompas TV. Tayang setiap Sabtu sore pukul 16.30 WIB, kisah ini akan menjadi sejarah kelahiran atlet bulu tangkis Indonesia. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com