Advertorial

Saatnya Mengunjungi Festival Seni dan Tur Museum di Akhir Pekan!

Kompas.com - 30/08/2016, 10:09 WIB

Menghabiskan akhir pekan ataupun berlibur dengan menghadiri berbagai event seni dan tur ke berbagai museum telah menjadi gaya hidup bagi para antusias seni. Maka, tidak heran kalau penggemar kegiatan seni sampai pergi ke negeri jiran demi memperluas wawasan kesenian hingga ke Singapura.

Mulai dari festival akbar untuk pagelaran seni teater dan pemutaran film internasional, pameran kerajinan tradisional yang hanya dapat ditemui dari budaya peranakan Singapura, hingga museum data yang menampilkan serangkaian visualisasi dari data digital hadir untuk memanjakan pengunjung. Tentunya, ini dapat menjadi tujuan yang menarik untuk meningkatkan wawasan kesenian Anda.

Berikut adalah berbagai festival seni dan museum di Singapura yang wajib dikunjungi:

Singapore International Festival of Art (SIFA)

-

Ini adalah festival yang juga dikenal dengan julukan perayaan seni rakyat. Dari 11 Agustus sampai 17 September, pagelaran seni dari pertunjukan jalanan hingga pemutaran film akan terhampar di berbagai tempat. Seniman lokal dan internasional terbaik akan disatukan dalam pertunjukan teater, tari, dan musik.

Tujuan dari festival ini untuk mengilhami khalayak ramai melalui pertunjukan artistik yang mengesankan.

Pameran Nyonya Needlework

-

Nyonya Needlework (Sulaman Nyonya) adalah bentuk seni yang khas dari warisan Peranakan China, mulai dari tirai, dompet, saputangan, dan sandal dengan manik-manik kecil yang dijahit menggunakan benang emas dan perak. Karya seni ini menarik karena penuh akan nilai budaya dari Peranakan World, yaitu campuran dari berbagai komunitas yang merepresentasikan Asia Tenggara yang mengadaptasi berbagai tradisi dan seni.

Karya seni sulaman yang dihasilkan mengambil beberapa bentuk dari China, Melayu, bahkan banyak bahan dan teknik yang aslinya dari Eropa. Namun ada juga beberapa teknik yang tidak diketahui dari mana asalnya. Teknik-teknik tersebut merupakan kombinasi dari berbagai macam budaya.

Pada museum Peranakan, ditampilkan hampir 200 koleksi dari bordir dan manik-manik yang merupakan koleksi nasional Singapura. Ini merupakan koleksi terbesar dari Nyonya Needlework yang dapat dilihat publik.

Big Bang Data di ArtScience Museum

-

Kalau pada museum Peranakan yang ditampilkan adalah karya seni tradisional, pada pameran Big Bang Data di museum ArtScience menampilkan serangkaian visualisasi data yang disajikan oleh seniman, desainer, jurnalis dan inovator.

Data, apalagi pada era digital sekarang ini, adalah sesuatu yang setiap harinya dihasilkan oleh setiap orang dari berbagai kegiatan, mulai dari googling dan berbagai aktivitas di sosial media. Banjir informasi ini telah mengubah dari cara kita berinteraksi antara satu sama lain, sampai cara kita berinteraksi dengan dunia.

Pada pameran Big Bang Data yang berlokasi di Marina Bay Sands, pengunjung akan merasakan perspektif baru atas datasifikasi yang cepat di dunia, dan bagaimana perkembangan digital mengubah kehidupan manusia, masyarakat, hingga budaya secara radikal.

5th Singapore International Photography Exhibition

-

Untuk pencinta seni foto, Singapore Internasional Photography Exhibition (SIPF) adalah pameran yang tidak boleh dilewatkan. Pameran dua tahunan yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 – 10 Oktober 2016 ini akan menjadi ajang yang menjembatani fotografer, kurator, kritikus, dan editor dari seluruh dunia.

Melihat dari kesuksesan sebelumnya, diperkirakan akan ada lebih dari seribuan karya seni dari ratusan fotografer dari puluhan negara yang akan ditampilkan. Pameran ini akan menjadi sebuah platform untuk mempertemukan, memelihara, dan mendorong fotografer Asia Tenggara ke panggung internasional.

Untuk kamu yang tertarik ke sana, catat tanggalnya ya, agar tidak salah waktu! Untuk melihat berbagai event seni lainnya cek www.yoursingapore.com. (Adv)

 

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com