Advertorial

Pesona Nias: Mengagumi Aksi Lompat Batu dalam Pesta Ya’ahowu 2016

Kompas.com - 14/09/2016, 09:22 WIB

Siapa bilang atraksi lompat batu khas Nias hanya bisa dilihat pada uang kertas pecahan seribu rupiah zaman dulu? Bulan ini, siapapun bisa mengagumi atraksi tersebut secara langsung di kepulauan Nias melalui sebuah festival budaya.

Kepulauan Nias bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata akan mempertunjukkan seluruh kekayaan seni dan budaya melalui Pesta Ya'ahowu. Festival budaya ini juga akan dimeriahkan dengan lomba surfing atau selancar internasional.

Festival budaya tersebut akan berlangsung di Kabupaten Nias Selatan dan Kota Gunung Sitoli pada 17-19 September 2016. Festival ini bakal menampilkan sejumlah atraksi budaya lokal, seperti tari perang, lompat batu, upacara adat Nias, pameran kerajinan, dan kuliner khas Kepulauan Nias.

Serunya lagi, pengunjung juga dapat sekaligus menyaksikan lomba selancar internasional di Pulau Tello, Nias Selatan. Sejumlah artis lokal dan nasional serta pelepasan 1.000 lampion ke udara akan memeriahkan malam puncak festival budaya ini.

Bupati Nias Sokhoiatulo Laoli mengatakan potensi Nias di bidang pariwisata sangat besar. Hanya saja, infrastrukturnya mesti dikembangkan untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Ia menyebutkan, rencananya landasan terbang Bandara Binaka di Nias akan diperbaiki pada tahun 2016. Dengan demikian, pada tahun 2017 pesawat-pesawat yang lebih besar seperti Bombardier CJR 1.000 berkapasitas 100 penumpang dapat mendarat di sana.

"Perlu sinergitas antara kabupaten atau kota se-Nias untuk mengembangkan pariwisata. Kami memiliki banyak sekali potensi, kami akan memilih yang terbaik untuk kemudian diajukan ke Kementerian Pariwisata agar bisa masuk ke program pengembangan pariwisata nasional," tutur Sokhoiatulo pada acara launching Nias Pesona Pulau Impian 2016, Juni lalu.

Pesta Ya’ahowu dan lomba surfing internasional tersebut diselenggarakan demi mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Nias. Festival ini juga mendukung program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia dari Kementerian Pariwisata. Melalui program tersebut, Kementerian Pariwisata menargetkan ada 12 juta kunjungan wisatawan macanegara dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara di Indonesia tahun 2016 ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, peran Penta Helix, yakni pemerintah kabupaten dan kota Nias, Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMN) yang terdiri dari pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media, amat berpengaruh untuk mempercepat pengembangan pariwisata Nias.

"Kekompakan seluruh unsur dalam Penta Helix ini akan mempercepat pembangunan kepariwisataan Nias dalam mewujudkan pulau impian yang banyak dikunjungi wisatawan," tutur Arief.

Saat ini Nias memiliki potensi wisata alam, budaya, dan buatan manusia. Objek wisata tersebut antara lain lokasi surfing berkelas internasional, panorama bahari dengan pantai berpasir putih, serta berbagai atraksi unik, seperti lompat batu di Desa Bawomataluo, Nias Selatan.

Sayangnya, Arief menyatakan, potensi ini masih belum dikembangkan maksimal. Hal itu tampak dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara yang masih kurang dari 25.000 per tahun. Selain itu, kontribusi sektor pariwisata Nias terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) daerah pun masih rendah.

"Apabila landasan pacu di Nias sudah ditambah, kita proteksikan wisatawan akan meningkat jadi 100.000 orang atau empat kali lipat pada 2019 mendatang," kata Arief. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com