Advertorial

Tidak Hanya Membangun, Namun Pembangunan Harus Sustainable

Kompas.com - 23/09/2016, 10:27 WIB

Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Namun dalam prosesnya, sifat dari pembangunan adalah multidimensi. Cakupannya luas, mulai dari ekonomi, infrastruktur, pendidikan, budaya, lingkungan, hingga sistem sosial.

Karenanya, walaupun secara pengertian pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik, namun tidak jarang perubahan tersebut didapatkan dengan mengorbankan dimensi lainnya. Lingkungan biasanya menjadi dimensi yang paling sering menjadi korban.

Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) ini muncul sebagai antitesis dari sisi gelap pembangunan yang sering kali menjadi penyebab rusaknya lingkungan. Terutama atas eksploitasi terus menerus terhadap sumber daya.

Konsep dari pembangunan berkelanjutan memiliki tiga dimensi yang menjadi pilar, yaitu ekonomi; sosial; lingkungan. Prinsipnya adalah bagaimana memperbaiki kerusakan lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.

Konsep pembangunan berkelanjutan menjadi prioritas SCG

Konsep pembangunan berkelanjutan ini diakui sebagai prioritas utama sekaligus kunci sukses dari SCG (Siam Cement Group ). Perusahaan konglomerat terkemuka di ASEAN dengan salah satu fokus industri bisnis bahan baku bangunan ini tidak hanya sekedar menawarkan produk inovatif dengan kualitas tinggi, namun juga dengan turut serta membangun masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

Direktur SCG Indonesia Nantapong Chantrakul menjelaskan bahwa SCG percaya salah satu kunci kesuksesan perusahaan adalah sumber daya manusianya, sebagai jantung dari keberlangsungan produksi.  

“Ketika kami berbicara tentang keberlangsungan, yang kami maksud adalah bekerja sama dengan komunitas ke dalam aktivitas kami, mendorong mereka untuk ikut mengembangkan daerahnya, meskipun kami telah selesai beroperasi di area tersebut.”

Karenanya, lanjut Chantrakul, kapan pun dan di manapun SCG membangun pabrik, SCG akan selalu berjuang untuk menjadi warga negara yang baik di area bisnisnya.

“Karena kami melakukan ini tidak sebatas mempekerjakan orang, namun juga peduli terhadap lingkungan sekitar. Misalnya dengan membangun sekolah, mesjid, memberikan beasiswa, dan berkontribusi dalam kegiatan lainnya yang menjamin kualitas hidup mereka yang lebih baik,” jelasnya.

Membangun Indonesia hingga ASEAN

Walaupun bermula dari Thailand, sejak awal berdirinya yang telah lebih dari satu abad, SCG kini telah membawahi lebih dari 200 perusahaan dan mempekerjakan tidak kurang dari 51 ribu orang di seluruh dunia. Tiga unit bisnis intinya, SCG Cement-Building Materials, SCG Chemicals, dan SCG Packaging tersebar luas  di benua Asia, khususnya ASEAN. Karena itu, SCG sekarang lebih dikenal sebagai perusahaan konglomerat ASEAN, dan bukan hanya perusahaan lokal semata.

Di Indonesia, SCG bukan lagi sebuah perusahaan baru, karena sudah beroperasi terhitung sejak tahun 1995. Selama lebih dari dua dekade, SCG konsisten berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur tanah air dengan menyediakan  solusi lengkap  untuk kebutuhan semen – bahan bangunan, kimia, dan juga kemasan.

Konsistensi SCG di Indonesia terbukti dari setengah aset milik SCG yang berada di luar Thailand ada di Indonesia (SCG di Indonesia memiliki 23 perusahaan). Bahkan di saat kondisi politik tak stabil dan krisis ekonomi melanda, SCG tidak pernah memberhentikan karyawannya.

“Indonesia tetap merupakan pasar yang sangat besar dan potensial untuk kami. Saya percaya bahwa ketika kita berhasil melakukan bisnis di Indonesia, Anda pun sudah siap melakukan ekspansi ke berbagai negara ASEAN lainnya,” kata Chantrakul.

Tidak hanya di Indonesia, konsistensi SCG dengan prinsip pembangunan berkelanjutan juga diterapkan pada level ASEAN.

“Ketika kami berbicara SCG secara merek. Kami ingin masyarakat melihatnya sebagai merek ASEAN. Merek ASEAN bukan berarti bahwa kami hanya menjual produk di ASEAN, namun masyarakat ASEAN percaya dengan keanekaragaman produk kami. Mulai dari semen-bahan bangunan, kimia, hingga kemasan,” lanjut Chantrakul.

“Kemana pun Anda pergi ke negara-negara ASEAN, Anda akan melihat SCG,” tutupnya. (Adv)

-

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com