Advertorial

Danamon Jangkau Komunitas Melalui Media Sosial

Kompas.com - 05/10/2016, 09:06 WIB

Seiring dengan perkembangan zaman, media sosial dijadikan wadah dalam mencari informasi dan bersosialisasi oleh masyarakat. Tak ingin ketinggalan zaman, Danamon turut berinovasi dalam mendekatkan diridengan nasabahnya, terutama komunitasmelalui media sosial.

Penggunaan media sosial dalam dunia perbankan ditujukan untuk semakin memudahkan nasabah dalam mendapatkan informasi terkait layanan dan produk perbankan yang digunakan. Tak hanya itu, sebagai jasa keuangan, Danamon melihat media sosial sebagai media untuk berkomunikasi dua arah dengan nasabah.

Danamon menggandeng Kompasiana menggelar acara Kompasiana Nangkring bertema “Mantap Melaju Menjangkau Komunitas Melalui Media Sosial” yang diadakan di Gedung Menara Bank Danamon pada Sabtu (01/10) lalu.

“Perkembangan teknologi membuat kebutuhan semakin dinamis. Tentunya kami dari institusi keuangan juga harus eksis. Supaya tidak kaku, bank harus menyesuaikan dengan cara berinteraksi dengan masyarakat, terutama komunitas. Untuk itu kami menggunakan media sosial sebagai pendekatan ke komunitas,” ungkap Toni Darusman, Chief Marketing Officer Bank Danamon kepada Kompasiana usai Kompasiana Nangkring, Sabtu (1/10).

Gandhy Inderayana Sastratenaya selaku Digital & Online Marketing Head Bank Danamon, menyatakan dengan media sosial, Danamon menawarkan pengalaman baru bagi para nasabah sebagai sebuah komunitas yang solid dalam dunia perbankan.

“Sekarang saatnya bank mendengar untuk dapat memahami nasabahnya lebih baik. Komunikasi harus dibuat dua arah sehingga dapat tercapai satu minat dan mantap melaju bersama,” kata Gandhy.

Peran media sosial memang sangat besar bagi eksistensi sebuah komunitas, termasuk komunitas di Kompasiana. Iskandar Zulkarnaen, Asisten Manajer Kompasiana menyatakan bahwa komunitas membutuhkan sosial media untuk membentuk dan menyatukan orang-orang dengan tujuan yang sama. Pengaruh yang disebarkan melalui media sosial dapat tersebar dan turut mengubah orang yang berada dalam lingkarannya.

“Menurut saya komunitas adalah aksi. Jadi kalau tidak punya aksi dan rencana beraksi akan susah membentuk komunitas. Kompasiana membantu anggota komunitas untuk mengembangkan diri dalam hal penulisan karena kita punya satu tujuan dan passion,” ungkap Isjet.

Bentuk nyata dari kuatnya media sosial untuk membentuk sebuah inovasi adalah terbentuknya komunitas Nebengers. Andreas Aditya S, penggagas komunitas Nebengers.com, mengungkapkan, berangkat dari media sosial Twitter, Nebengers ikut berpartisipasi mengatasi kemacetan Jakarta dengan sharing mobil. Netizen dapat memberikan tumpangan kepada yang membutuhkan kendaraan untuk pergi ke satu arah.

“Media sosial membantu kami untuk menumbuhkan kepercayaan dan membentuk reputasi seseorang yang memberikan atau membutuhkan tumpangan. Makanya kami bentuk komunitas agar dapat saling kenal dan akhirnya bisa menumbuhkan kepercayaan antaranggota,” kata Andreas.

Melihat peranan media sosial yang sangat penting untuk menjangkau komunitas lebih dekat, Danamon Danamon menyegarkan kembali media sosial yang dimilikinya yaitu Twitter, Facebook, Instagram, Linkedin, hingga Youtube. Danamon memiliki enam akun media sosial yaitu @Danamon-akun korporasi, @myDanamon-akun personal dan referensi lifestyle, @HelloDanamon-akun CS, @KartuDanamon-akun promo kartu, @DanamonBiz-akun pengembangan bisnis, dan @DanamonDSP-akun untuk membangun bisnis. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com