Advertorial

Atlet Kidal Ciri Khas Para Pebulu Tangkis asal Makassar

Kompas.com - 07/10/2016, 08:55 WIB

Tim pencari bakat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 telah tiba di kota Makassar. Di kota dengan julukan kota Angin Mamiri ini menyimpan banyak generasi pebulu tangkis  Indonesia.

Hampir sama dengan audisi di kota-kota sebelumnya, ternyata banyak peserta dari luar daerah Makassar yang ingin unjuk kebolehan di depan para tim pencari bakat. Semangat dan tekad yang kuat untuk meraih mimpi serta cita-cita, menjadikan jarak puluhan kilometer tidak ada artinya lagi.

“Dengan diadakannya audisi di Makassar ini, memang menjadi pintu masuk untuk atlet-atlet di Indonesia timur, karena ada yang dari Papua, ada yang dari Ambon, Sulawesi Tengah, dan Tenggara. Saya pikir bukan untuk Sulawesi Selatan saja, tapi membawa kawasan Indonesia timur,” ujar salah satu juri Rosiana.

Salah satu peserta tersebut adalah Nurmaji Ramadhani dan Muhammad Arya Saputra yang datang jauh-jauh dari Kalimantan. Kedua anak bangsa ini mengharapkan dapat bermain dengan baik dan dapat berhasil mendapatkan Super Tiket untuk tahap final ke Kudus.

Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Edgar, peserta yang berasal dari Manado. Selain itu, anak berusia 12 tahun ini sangat ingin menjadi pemain bulu tangkis seperti idolanya Lee Chong Wei. “Saya mengidolakannya karena permainannya bagus dan langkah-langkahnya juga bagus,” ungkapnya.

Tahun lalu, Makassar berhasil mengirimkan putra kebanggaannya untuk berangkat ke Kudus, yaitu Wahyudi Ahmad. Dalam asuhan PB Djarum, kini Wahyudi siap menjadi atlet yang akan mengukir prestasi di dunia bulu tangkis.

Prestasi Wahyudi tersebut menjadi inspirasi oleh para pemain muda bulu tangkis di Makassar. Seperti halnya Muhammad Tri Maulana Ahmad yang merupakan adik Wahyudi. Tak hanya Maulana saja, Khusnul dan Arni yang berasal dari Makassar pun ingin bisa berprestasi seperti Wahyudi.

Berlokasi di GOR Dafest Makasar, audisi yang berlangsung pada 7-12 April 2016 ini berhasil menjaring peserta sebanyak 317 peserta terdiri dari 227 peserta putra dan 90 peserta putri. Para peserta tersebut akan melaju ke tahap screening. Jika lolos, para peserta dapat meneruskan ke tahap turnamen dan berkesempatan bermain di tahap final dan karantina.

Ada yang unik dalam audisi di kota Makassar ini. Sama seperti tahun lalu, para pebulutangkis muda kota Makassar didominasi tangan kidal. “Memang bukan kebetulan, kalau tahun lalu di Makassar ini banyak pemain kidal, karena di tahun ini kami juga bisa melihat begitu banyak pemain kidal yang hampir setiap pertandingan, dari 4 lapangan pasti 1 atau 2 pemain kidal yang tampil,” tutur Rosiana.

Lalu bagaimana nasib Nurmaji, Arya, Edgar, Maulana, Khusnul, Arni, dan para peserta lainnya? Apakah mereka dapat lolos dan mendapatkan super tiket untuk bertanding di tahap final di Kudus?

Keseruan pertandingan dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa 2016 di kota Makassar dapat Anda saksikan di program Kita Bisa Kompas TV. Kisah inspiratif yang membanggakan ini akan tayang setiap Sabtu sore pukul 16.30 WIB. Jadilah saksi sejarah kelahiran atlet bulu tangkis Indonesia. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com