Advertorial

Pasca Penyelenggaraan PON, Rumput Gelora Bandung Lautan Api Dipulihkan

Kompas.com - 11/10/2016, 09:11 WIB

Usai digunakan sebagai tempat penyelenggaraan prosesi pembukaan dan penutupan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX, Gelora Bandung Lautan Api sempat mengalami kerusakan. Lapangan ditutupi oleh triplek dan panggung selama kurang lebih satu bulan sehingga rumput-rumputnya tidak terkena sinar matahari dan menguning. 

Kondisi rumput lapangan yang jadi markas Persib Bandung ini sempat mengundang kekhawatiran dari beberapa pihak. Namun, Gubernur Jawa Barat yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB PON XIX/2016 menegaskan bahwa pemulihan telah dilakukan segera setelah PON XIX usai. 

“Kami sudah memprediksikan dari awal bahwa dengan ditutupnya rumput selama satu bulan pasti akan ada kerusakan. Oleh karena itu sejak awal kita sudah pikirkan dan sepakat dengan manajemen Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk mengadakan anggaran recovery rumput,” jelas pria yang akrab disapa Aher tersebut. 

PB PON telah menerjunkan ahli pemulihan rumput ke GBLA untuk mengembalikan kondisi rumput lapangan agar hijau dan cantik seperti sebelum pelaksanaan PON XIX. “Berdasarkan keterangan yang kami dapat rumput GBLA itu sebenarnya kuat karena akarnya solid. Menguning hanya karena tidak terkena sinar matahari selama sebulan. Tapi tidak mati. Tim ahli sudah bekerja memulihkan kondisi rumput tapi memang prosesnya tidak instan. Beri kami waktu dan mohon bersabar,” katanya. 

Meski demikian PB PON sebenarnya juga sudah memikirkan kemungkinan terburuk jika memang rumput GBLA harus diganti total. Anggaran penggantian rumput sudah disiapkan sejak awal. Aher meminta publik tidak meragukan komitmen Pemprov Jawa Barat untuk stadion GBLA. Juga jangan menyesalkan digunakannya GBLA sebagai tempat penyelenggaraan prosesi pembukaan dan penutupan PON XIX. 

Acara pembukaan dan penutupan PON XIX menuai banyak pujian sebagai yang terbaik sepanjang sejarah pelaksanaan PON. Termasuk dari Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi. Ia memuji acara yang sepenuhnya menggunakan talenta anak bangsa tersebut. 

Pujian juga datang dari netizen dan membuat kedua acara tersebut, baik pembukaan maupun penutupan PON trending di media sosial. Menurutnya selain membuktikan keberhasilan Jawa Barat sebagai tuan rumah, nama GBLA pun ikut naik pamor. 

Aher mengatakan komitmen Pemprov Jawa Barat untuk merawat GBLA juga tidak perlu diragukan. Pasalnya hampir 60 persen anggaran pembangunan GBLA juga berasal dari Pemprov Jawa Barat. “Gubernur juga bobotoh, tidak mungkin mau merugikan tim kebanggaan sendiri. Justru kami berharap dengan PON GBLA semakin mumpuni untuk digunakan sebagai area pertandingan dan latihan, khususnya untuk Persib Bandung,” kata Aher. 

Ia menjelaskan melalui skema pembiayaan operasional PON beberapa ketidak sempurnaan GBLA malah diperbaiki. Mulai dari penerangan jalan, sistem listrik, instalasi air bersih, penyempurnaan lahan parkir, cat bangunan, CCTV, dan fasilitas-fasilitas lainnya. 

Selain itu akses ke GBLA pun lebih mudah. Ini dikarenakan pembangunan pintu tol KM 149 yang mengarah langsung ke GBLA dikebut sebelum penyelenggaraan PON. Tujuannya agar dapat dibuka demi kelancaran gelaran olah raga nasional tersebut. “Menuju GBLA akan semakin mudah,” kata Aher lagi. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com