Advertorial

Maksimalkan Ruangan dengan Warna Cat Dinding yang Tepat

Kompas.com - 11/10/2016, 19:05 WIB

Warna cat dinding ternyata dapat mempengaruhi kenyamanan suatu ruangan. Begitu pula dengan rumah Anda.

Oleh sebab itu, warna cat dinding yang tepat akan membuat ruangan akan terasa lebih indah dan nyaman. Namun, jika dari awal salah memilih warna cat dinding, selain tidak indah mungkin saja Anda bisa menjadi tidak betah berada di ruangan tersebut.

Misalnya saja jika Anda memiliki ruang tamu yang sempit, pilihlah warna-warna yang netral untuk dasarnya, seperti putih, krem, atau kuning gading. Lalu Anda bisa menggunakan warna-warna gelap sebagai warna aksennya saja.

Anda juga dapat menggunakan skema warna monokromatik yang akan membuat ruang kecil tampak lebih besar meskipun warna tersebut termasuk warna gelap. Untuk langit-langit, tetaplah memilih warna yang lebih terang dari dinding Anda.

Lain halnya untuk kamar tidur. Jika Anda menginginkan suasana yang nyaman dan memberikan efek tidur lebih nyenyak, warna cat dinding yang bisa dipilih adalah warna-warna yang hangat. Seperti coklat kemerahan, kuning mudan, ungu tua (deep burgundy), dan emas muda.

Namun, banyak orang yang memilih warna putih untuk dinding kamar. Hal tersebut juga tidak salah, tetapi pilihlah warna putih menjurus krem agar tetap terlihat lebih hangat.

Kamar tidur untuk anak ternyata berbeda dengan kamar Anda. Memilih warna cat yang cerah dan playful seperti kuning dapat menstimulasi anak lebih bersemangat dan aktif. Penambahan pattern atau pola di kamar anak juga bisa menambah imajinasi anak, lho.

Warna-warna dinding tersebut akan sesuai dengan keinginan jika semen acian yang dipilih tepat. Jika menggunakan semen konvensial untuk pengacian, bisa saja warna cat tidak sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, penggunaan semen instan MU-200 SkimWall bisa menjadi solusinya.

Dengan menggunakan MU-200 SkimWall ini warna cat dinding akan lebih maksimal. Hal tersebut disebabkan dengan warna semen yang abu-abu muda dan pori-pori semen yang kecil tidak menyerap cat dengan banyak.

Semen instan ini juga tidak menyebabkan retak rambut, tentu saja dinding Anda akan tampil mulus tanpa luka. Aciannya yang lebih halus juga memudahkan saat melakukan proses pengacian.

Selain itu, dengan menggunakan MU-200 SkimWall ini, Anda hanya menunggu 7 hari saja hingga semen kering untuk melakukan pengecatan. Sedangkan jika menggunakan semen konvensional, Anda membutuhkan waktu selama 28 hari untuk pengeringan semen.

Kini, MU-200 SkimWall mengeluarkan kemasan 20 kg yang jika dihitung keseluruhan akan menghemat biaya produksi Anda. 1 zak semen MU-200 SkimWall 20 kg mampu melapisi dinding seluas 10 meter persegi.

Hal tersebut disebabkan oleh ketebalan acian yang diaplikasikan menggunakan MU-200 SkimWall hanya 1,5 mm. Sedangkan jika menggunakan semen konvensional, ketebalan acian bisa mencapai 3-5 mm. Jadi penggunaan semen instan MU-200 SkimWall pun lebih hemat.

MU-200 SkimWall mengandung water retention yang menyebabkan hidrasi air lebih terkontrol pada saat pengaplikasiannya. Pada semen konvensional hidrasi air terjadi dengan cepat sehingga tukang akan cenderung melapisi dengan tebal pada saat proses aplikasi.

-

“Jika semennya tebal, maka akan menimbulkan retak rambut. Kalau pakai acian biasa (konvensional) pasti akan menimbulkan retak rambut. Itu perlu ditutupi dengan plamir. MU-200 SkimWall tidak memerlukan plamir karena tidak akan ada retak rambut,” ujar General Manager Product Management PT. Cipta Mortar Utama Joni, saat ditemui Kompas.com.

Jika dikatakan biaya produksi lebih murah memang benar, karena dengan menggunakan semen ini, Anda hanya perlu melapisi cat dinding sebanyak 2 kali. Padahal jika menggunakan semen konvensional Anda butuh 3 kali lapis untuk mengecat dinding.

Semen MU-200 SkimWall ini tersedia di toko-toko bangunan dan modern trade di kota-kota besar Indonesia. Dengan menggunakan semen instan ini, selain warna cat dinding lebih terang, Anda juga akan menghemat biaya serta waktu.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai semen MU-200 SkimWall bisa klik di sini. (adv)  

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com