Advertorial

Kudus, Kota Terakhir Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016

Kompas.com - 28/10/2016, 16:40 WIB

Setelah mengadakan audisi umum di kota Bandung, Palembang, Purwokerto, Balikpapan, Solo, Makassar, Cirebon, dan Surabaya akhirnya Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 tiba di kota Kudus. Sebagai rumah dari PB Djarum, Kudus siap menjaring bakat para generasi muda.

Audisi yang diselenggarakan di GOR Djarum Jati Kudus ini pun menjadi audisi dengan jumlah peserta terbanyak. Jumlah total peserta yaitu 883, terbagi dalam kategori U13 sebanyak 422 peserta putra dan 155 peserta putri. Sedangkan kategori U15 berhasil menjaring 234 peserta putra dan 72 peserta putri.

Kudus menjadi kota terakhir Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016. Oleh sebab itu, peserta yang mendaftar tidak hanya datang dari Kudus, tetapi dari berbagai kota di Indonesia, seperti Gresik, Kalimantan, dan Jayapura.

Ian Juhri merupakan peserta yang berasal dari Sambas, Kalimantan Barat yang datang ke Kudus bersama pelatih dan beberapa temannya yang juga mengikuti audisi. “Saya ikut audisi karena ingin sukses seperti Tommy Sugiarto,” ujarnya.

Pulau paling timur Indonesia pun turut mengirim salah satu peserta terbaiknya, Angel. “Saya dari PB Cendrawasih Jayapura. Saya ke sini bersama orangtua dan enam teman saya. Meski jauh, ini kesempatan terakhir bagi saya. Saya ingin menjadi atlet seperti idola saya, Susi Susanti. Semoga Kudus menjadi keberuntungan saya menggapai cita-cita,” ungkap Angel.

Audisi di kota santri ini pun juga menjadi kesempatan terakhir bagi para peserta yang pernah gagal di kota-kota sebelumnya. Mereka datang dengan semangat, tekad, dan segudang harapan untuk menjadi atlet bulu tangkis PB Djarum.

Salah satunya Rahma yang berasal dari Medan. “Tahun lalu aku ikut audisi di kota Medan. Dapat super tiket, sayangnya gagal di tahap karantina. Sekarang aku ingin mencoba lagi,” ujar Rahma.

Berbeda dengan Rahma, Akmal  yang berasal dari Nganjuk sudah sepuluh kali mengikuti Audisi (sejak Audisi tahun lalu). Kegagalan di Audisi-audisi sebelumnya, tidak membuat semangat Akmal sirna. Datang bersama dengan sang ibu, membuatnya tetap giat berlatih.

“Aku nggak akan menyerah meski gagal berkali-kali. Yang pasti aku akan berusaha keras untuk menjadi atlet bulu tangkis yang hebat,” ujar Akmal optimis.

Kehadiran para peserta yang pernah gagal tersebut menjadikan persaingan semakin sengit. Namun, dengan persaingan tersebut, legenda bulu tangkis Hariyanto Arbi optimis. “ Kalau dilihat, ini audisi terakhir jadi pesertanya lebih banyak.  Karena kesempatan untuk jadi atlet PB Djarum yang terakhir ada di Kudus. Mudah-mudahan potensinya di Kudus ini bisa melahirkan pemain terbaik untuk PB Djarum,” kata Hariyanto.

Berbagai tahap dilalui oleh para peserta untuk lolos menjadi atlet bulu tangkis di PB Djarum. Tahap yang harus dilalui adalah screening, lalu tahap turnamen. Para peserta pun menunjukkan seluruh kemampuannya di depan para tim pencari bakat agar bisa mendapatkan Super Tiket ke tahap final.

“Saya berharap atau bahkan sudah melihat bahwa atlet-atlet U15 dan U13 itu kelihatan sungguh-sungguh, karena kesempatan untuk terakhir audisi ini. Mengingat kalau mereka tidak masuk ke babak selanjutnya, apalagi ke supertiket, mereka harus mengunggu tahun depan,” ujar Hariyanto.

Lalu bagaimanakah nasib Angel, Rahma, Akmal, dan peserta lainnya? Apakah mereka lolos ke tahap Final? Saksikan kisah mereka selengkapnya di program Kita Bisa Kompas TV yang tayang setiap Sabtu pukul 16.30 WIB. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com