Advertorial

Tabungan Ludes Demi Bayar Operasi

Kompas.com - 28/10/2016, 18:06 WIB

Seorang karyawan muda, sebut saja Ratna (24), sedang giat-giatnya mengumpulkan uang dengan bekerja. Gaji bulanannya tak begitu banyak, tetapi cukup untuk biaya makan sehari-hari, belanja baju dan kosmetik, serta nongkrong bareng teman-teman di kedai kopi ternama.

Ratna pun masih ingat untuk menabung setiap bulannya. Kata Ratna, tabungannya yang belum seberapa itu akan dipergunakan untuk membeli rumah dan biaya menikah.

Setahun bekerja, gajian, dan menabung, tiba-tiba Ratna mendapat kabar buruk. Ada tumor di salah satu bagian tubuhnya. Bagian tubuh Ratna harus dioperasi untuk mengangkat dan menghilangkan tumor tersebut.

Ratna terpaksa menguras tabungannya untuk biaya operasi. “Tidak ada biaya simpanan lainnya,” kata Ratna. Menurut dia, hanya itu satu-satunya jalan untuk mengembalikan kesehatannya.

Ratna sama dengan anak-anak muda pada umumnya. Umumnya, mereka masih saja kurang peduli terhadap risiko penyakit. Banyak anak muda yang cuek menjalani gaya hidup tak sehat. Ditambah lagi, mereka  biasanya enggan menambah pengeluaran untuk melindungi diri dari risiko penyakit.

Banyak anak muda tak punya “pegangan” dalam bentuk uang untuk menghadapi risiko gangguan kesehatan. Dampaknya baru terasa saat tabungan habis untuk biaya pengobatan atau bahkan operasi, seperti yang dialami Ratna.

Riset Nielsen pada kuartal empat tahun 2015 menyebutkan, kekhawatiran utama konsumen Indonesia berkisar seputar kesejahteraan dan kesehatan orang tua serta kesehatan diri. Di sisi lain, konsumen Indonesia masih optimis akan prospek lapangan kerja dalam 12 bulan ke depan. Keoptimisan orang Indonesia naik dari 64 persen menjadi 68 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Selain itu, orang Indonesia juga optimis akan kondisi keuangan pribadi. Keoptimisan itu meningkat dari 64 persen menjadi 66 persen.

Artinya, secara umum saat ini orang Indonesia punya keadaan keuangan yang baik. Sementara itu, isu kesehatan masih menjadi kekhawatiran utama. Jadi, semestinya risiko atas penyakit dapat diantisipasi dengan mengalokasikan pendapatan ke asuransi kesehatan.

Salah satu asuransi kesehatan yang layak menjadi partner untuk kesejahteraan dan kesehatan adalah Cigna. Saat ini, rasanya penting memiliki partner kesehatan yang tidak hanya memberi perlindungan saat sakit, tetapi juga sebelum dan setelah sakit. Di sini, asuransi Cigna menjadi partner kesehatan yang menyeluruh, artinya, tidak hanya fokus di kesehatan secara fisik, tetapi juga mental dan finansial.

Cigna mampu memenuhi kebutuhan akan perlindungan kesehatan keluarga. Sebab, ada Cigna Family Coverage, yakni produk asuransi pertama di Indonesia yang melindungi hingga lima anggota keluarga dalam satu polis dan satu premi. Produk asuransi seperti ini pun menjadi cocok untuk anak muda Indonesia yang masih sering khawatir terhadap kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri dan anggota keluarga.  

Sebagai informasi, PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) adalah perusahaan pelayanan kesehatan global yang beroperasi di 30 negara, melayani 90 juta nasabah. Ketahui informasi lebih lanjut mengenai asuransi Cigna di sini. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com