Advertorial

Setelah Lega Pengampunan Pajak, Kini Saatnya Berinvestasi!

Kompas.com - 25/11/2016, 08:00 WIB

Berjalannya program tax amnesty atau pengampunan pajak dari pemerintah merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan tunggakan-tunggakan kewajiban pajak yang selama ini disembunyikan oleh warga negaranya. Pengampunan pajak ini juga menjadi angin segar dan suntikan dana masyarakat bagi keuangan Indonesia di tengah kelesuan perekonomian global.

Momen ini juga membuat para pebisnis atau investor serta wajib pajak individual merasa tenang. Sebab, masyarakat tidak perlu lagi menyembunyikan dananya yang berada di luar negeri atau yang belum dilaporkan. Dengan begitu, rasa khawatir yang sebelumnya dirasakan, kini menjadi tenang.

Termasuk dalam hal menginvestasikan dana juga kini para pebisnis dan investor merasa tak perlu sembunyi-sembunyi. Pembelian instrumen investasi bisa dilakukan lebih transparan tanpa rasa khawatir.

Berbagai instrumen yang bisa dijadikan investasi dari dana hasil tax amnesty yang disarankan pemerintah antara lain reksa dana, saham, sukuk,  deposito, tabungan, giro, dan efek beragun aset. Namun, dengan adanya program tersebut, tidak menutup kemungkinan pebisnis dan investor memilih investasi yang lain.

Investasi logam mulia seperti emas salah satunya. Walau tergolong tradisional, investasi emas pasarnya relatif mudah untuk diprediksi dan dirasa lebih aman.

Untuk investasi pasar modal memiliki dinamika serta kapitalisasi yang tergolong sangat besar, sehingga dapat menjadi indikator sehat atau tidaknya perekonomian suatu negara. Pasar modal menawarkan keuntungan yang baik, tetapi dengan risiko yang tinggi. Oleh sebab itu, dibutuhkan tingkat kehati-hatian dan kepahaman terhadap transaksinya.

Selain kedua investasi tersebut, investasi yang marak dipilih pebisnis dan investor adalah investasi di sektor properti. Apalagi dengan adanya strata title property atau dikenal sebagai properti satuan rumah susun (sarusun) yang relatif baru dikenal luas pada satu dekade terakhir ini.

Strata title property merupakan properti yang berada dalam satu kawasan tanah tetapi kepemilikannya dikuasai oleh banyak individu secara bersama-sama. Setelah krisis ekonomi pada 1998, banyak pengembang yang memilih konsep sarusun, karena lebih efisien dan berada di tengah kota dekat dengan lokasi aktivitas sehari-hari.

Salah satunya adalah L’Avenue yang mengadopsi konsep sarusun, baik untuk perkantoran maupun perumahan atau residensi. Dalam tanah seluas kurang lebih 2,5 hektar terdapat tiga menara, satu menara perkantoran, sedangkan dua lagi merupakan menara residensi.

Hal tersebut sesuai dengan konsep bekerja, menikmati hidup, bermain, dan belajar di dalam satu kawasan. Di dalam L’Avenue terdapat sejumlah fasilitas pendidikan, mulai dari TK hingga universitas yang dikelola oleh Sampoerna School.

Selain itu, lokasinya yang juga dekat dengan segitiga emas, kawasan bisnis Kuningan, maupun Sudirman (SCBD), tak membuat waktu terbuang dalam perjalanan dari rumah ke tempat beraktivitas.

-

Meskipun memiliki kualitas premium kelas menengah atas pada unit-unit apartemen dan perkantoran, tetapi harga yang ditawarkan sama dengan apartemen dan perkantoran kelas menengah. Faktor itu membuat L’Avenue layak dipertimbangkan sebagai instrumen investasi yang menarik.

Harga yang ditawarkan pun tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan luas unitnya yang dibuat nyaman untuk dihuni dan leluasa untuk disesuaikan. Inilah yang dinamakan dengan liveable.

Luasan unit-unit apartemen  relatif besar agar nyaman di huni, mulai dari 60 meter persegi dengan satu kamar tidur, 80-100 meter persegi dengan dua kamar tidur, dan 150 meter persegi dengan tiga kamar tidur. Unit perkantoran L’Avenue juga menawarkan ruangan yang relatif luas mulai dari 300 meter persegi per unitnya dengan kualitas Grade B+.

Keunggulan lain yang akan didapat para investor jika memilih L’Avenue sebagai instrumen investasi adalah unit yang siap pakai dan dioperasikan. Unit yang tersedia pun terbatas, sehingga privasi akan terjaga.

Harga yang kini ditawarkan pun masih memiliki ruang untuk kenaikan harga dan memperoleh keuntungan, sehingga investasi pada properti strata title siap pakai ini layak untuk di lakukan.

Harga  properti tidak dapat dipisahkan dengan harga pasar properti pada umumnya, harga lokasi sekitar, kesiapan infrastruktur, seperti jalan, saluran air, dan saluran komunikasi. Dengan lokasi yang berada sangat dekat dengan segitiga emas, maka L’Avenue sangat ideal bagi investor yang menginginkan akses yang mudah ke bisnis distrik, tetapi dapat diperoleh dengan harga separuhnya.

Apalagi dengan akses jalan yang akan dibangun, seperti rencana pelebaran jalan Pasar Minggu Raya dan pembangunan jalan layang bukan tol di depannya, membuat lokasi sekitar L’Avenue dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi kawasan yang terpadu. Lokasi tersebut menjadi peluang tepat dan aman untuk tenang berinvestasi. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com