Advertorial

Optimisme Pemerintah dan Pengusaha untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017

Kompas.com - 25/11/2016, 19:02 WIB

Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dikatakan mengalami perbaikan. Melalui 14 paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah sepanjang tahun 2016, perekonomian Indonesia pun tumbuh 5,2 persen di kuartal ketiga 2016.

Walau mengalami peningkatan, masih terdapat ruang bagi Indonesia untuk terus memicu diri agar semakin unggul dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, termasuk diantaranya due negara yang cukup sengit memacu perekonomiannya yaitu Vietnam dan Filipina. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah dan seluruh elemen bangsa .

Oleh sebab itu, dengan adanya target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen dari Presiden Joko Widodo untuk dicapai pada periode 2018-2019, Indonesia harus memanfaatkan seluruh potensi dengan maksimal. Salah satunya adalah dengan memantapkan iklim investasi.

“Pentingnya iklim investasi yang tepat tampaknya  menjadi suatu keharusan, terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dalam sambutannya pada Kompas 100 CEO Forum, Kamis (24/11/2016).

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni saat memberikan sambutan dalam Kompas 100 CEO Forum

CEO Kompas Gramedia Group Liliek Oetama yang hadir dan memberikan sambutan dalam acara ini mengatakan bahwa ini merupakan perhelatan yang mempertemukan antara pemerintah selaku pengambil kebijakan dan regulator dengan pelaku bisnis.

"Kami berharap pemerintah dapat mendengar langsung masukan dari pelaku usaha. Sebaliknya pelaku usaha bisa mengetahui kinerja pemerintah dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi," kata Liliek.  

Acara yang mengambil tema “Memantapkan Iklim Investasi 2017” ini berangkat dari pembelajaran pemerintahan Jokowi-JK untuk penguatan iklim investasi. Kompas 100 CEO Forum sendiri merupakan diskusi CEO dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Indeks Kompas 100.

Pada tahun 2016, acara yang diadakan di Jakarta Conventian Center, Jakarta ini mendorong iklim investasi dan daya saing di Indonesia demi peningkatan perekonomian Indonesia di masa mendatang.  Kompas 100 CEO Forum ini dapat menjadi jembatan bagi para pelaku dunia usaha dan pemerintah.

Harian Kompas dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berusaha untuk menangkap aspirasi pelaku usaha. “Kami dan Kompas menjadi fasilitator, melihat apa yang diharapkan oleh pelaku usaha. Forum ini menjadi jembatan dunia usaha dan pemerintah,” ujar Corporate Secretary BNI Kiryanto.

Dalam acara ini, Presiden Joko Widodo hadir dan menjadi pembicara kunci. Dalam pidatonya, Presiden memaparkan beberapa hal berkaitan dengan rencana pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.

Infrastruktur dan infrastruktur pendukung di sektor pariwisata contohnya. Jika Indonesia dapat terus memperbaiki infrastruktur di 10 destinasi wisata baru, seperti Belitung, Wakatobi, dan Labuan Bajo, tentu akan banyak wisatawan yang datang dan mendatangkan pemasukan baik bagi negara dan masyarakat setempat.

Tak hanya itu, Presiden juga menyatakan optimis perekonomian Indonesia dapat mencapai target dalam tahun depan.  Beliau juga mengajak semua pihak untuk menjaga optimisme demi tercipta suasana yang kondusif.

Dengan perbaikan investasi, para pelaku usaha akan berkolaborasi dan dapat mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Hal tersebut akan berkesinambungan dan inklusif, semua dapat terlibat dari pengusaha kecil hingga besar.

BNI juga akan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan dengan lebih memfokuskan ke sektor infrastruktur pertanian, energi, kemaritiman, dan pariwisata. BNI juga sudah menyiapkan beberapa program seperti, investasi time deposit, BNI asset management, dan BNI Life.

-

Optimisme pengusaha lain juga terlihat dari hasil survei yang dilakukan pada saat acara diskusi Kompas 100 CEO Forum berlangsung. Peserta diskusi diberi tiga pertanyaan yaitu apakah program pengampunan pajak bisa berdampak positif pada iklim investasi di Indonesia pada 2017, apakah aliran investasi asing ke Indonesia pada tahun 2017 akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2016, dan  apakah aliran investasi dalam negeri di Indonesia pada tahun 2017 lebih tinggi dibandingkan tahun 2016?

Ketiga pertanyaan tersebut, dijawab yakin oleh lebih dari 70 persen peserta yang hadir. Ini menjadi salah satu  bukti bahwa para CEO yang datang optimis dengan iklim investasi di masa mendarang dan akan memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia agar melesat lebih cepat pada tahun 2017. (Adv)

 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com