Advertorial

Pemkab Banyuwangi Gelar Ajang Banyuwangi Ijen Green Run

Kompas.com - 30/11/2016, 08:00 WIB

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mengembangkan potensi pariwisata Banyuwangi  dengan berbagai cara. Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menggelar ajang olahraga pada penghujung tahun 2016.

Seperti diketahui, pariwisata berbasis kegiatan olahraga atau yang dikenal dengan istilah sport tourism memiliki peran cukup besar dalam menarik minat banyak orang untuk datang berkunjung sekaligus berpartisipasi di dalamnya. Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi berinisiatif untuk mengadakan Banyuwangi Ijen Green Run (BIGR), sebuah ajang yang memadukan konsep olahraga lari lintas alam (trail run) dengan wisata alam terbuka di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi.  

-

Rencananya, ajang ini akan diselenggarakan pada 3 Desember 2016 mendatang. Saat kompetisi berlangsung, para pelari akan melintasi lereng, perkebunan kopi, dan lanskap areal sawah. Selain itu, mereka juga akan menyeberangi sungai dengan latar belakang berupa pemandangan Pegunungan Ijen.

"Dengan konsep trail run ini, kita mencoba menyajikan keindahan alam Banyuwangi yang masih belum tersentuh," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Melalui BIGR, Pemkab Banyuwangi tidak hanya sekadar ingin memperkenalkan pesona alam Banyuwangi, tetapi juga budaya masyarakat pegunungan yang eksotis. Para peserta juga akan disuguhi buah-buahan yang tumbuh di sekitar lereng Gunung Ijen serta hidangan yang terbuat dari hasil pertanian di sana.

Saat ini, komoditas jagung tengah gencar dibudidayakan di Perkebunan Kalibendo. Di situ, para peserta juga mendapatkan keistimewaan untuk mencicipi hasil panen buah dan segarnya kelapa muda.

"Bisa dibayangkan asyiknya. Berolahraga di kaki gunung, lalu bisa menikmati beragam buah di tengah belantara perkebunan," kata Anas.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi menjelaskan, lomba ini terbagi dalam tiga kategori. Para peserta bisa memilih satu dari tiga kategori yang ada, yaitu dari kelas enam kilometer, 12 kilometer, atau 25 kilometer.

"Tak ada kriteria tertentu untuk mengikuti ajang ini. Semuanya bisa mengikutinya, baik dari kalangan profesional, komunitas, penghobi, atau penggembira. Untuk bisa mengikutinya, para calon peserta bisa langsung mendaftar melalui website resmi panitia Banyuwangi Ijen Green Run di www.ijenbwigreenrun.com. Kami menyediakan hadiah sebesar Rp 48 juta," tutur Wawan.

-

Wawan menambahkan, pihak penyelenggara tidak tanggung-tanggung dalam mempersiapkan ajang ini. Sebab, medan yang disuguhkan cukup menantang, terutama dengan adanya jalur trek yang naik-turun. Maka dari itu, pihak penyelenggara akan memberikan pengamanan serta perlindungan yang maksimal.

"Sepanjang rute akan disediakan pos-pos kesehatan bagi para peserta yang kemungkinan mengalami kelelahan atau hal lainnya. Titik-titik istirahat juga kami siapkan di sepanjang rute," papar Wawan.

Tidak hanya itu saja, pihak penyelenggara juga akan menyediakan fasilitas tenda bagi para peserta yang ingin bermalam di lokasi acara menjelang pelaksanaan BIGR. Fasilitas ini juga berlaku bagi para peserta yang tidak mendapatkan hotel atau penginapan.

Anas menjelaskan, BIGR merupakan bagian dari rangkaian ajang sport tourism yang digelar selama 2016 ini. Adapun ajang-ajang yang pernah diselenggarakan adalah Banyuwangi International BMX, Festival Rafting, Banyuwangi International Run, dan Underwater Festival.

"Kami juga telah lima tahun berturut-turut menggelar International Tour de Banyuwangi Ijen. Bahkan, lomba balap sepeda terbaik di Indonesia ini menjadi salah satu terbaik di Asia versi UCI atau Persatuan Balap Sepeda Internasional," ujar Anas.

Setelah itu, Anas menambahkan bahwa pemilihan tanggal acara didasari sejumlah alasan. Salah satunya adalah agar para peserta juga dapat mengikuti beragam agenda acara masyarakat yang berlangsung dalam waktu dekat.

"Sabtu pagi, tanggal 3 Desember, para peserta akan berlari menyusuri lereng Ijen. Lalu malam harinya, bisa menyaksikan karnaval budaya yang dikemas dalam Festival Kuwung," kata Anas. 

Sisa hari libur pada awal Desember tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh para peserta dari luar kota untuk mendaki Gunung Ijen atau menikmati blue fire. Fenomena alam berupa semburan api biru yang muncul dari Kawah Ijen tersebut telah mendunia.

"Setelah melihat karnaval langsung bisa naik ke Ijen. Ini salah satu contoh perencanaan kalender wisata yang cukup baik dengan tujuan memperpanjang siklus destinasi sehingga wisatawan bisa lebih lama tinggal di Banyuwangi," kata Anas. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com