Advertorial

Felicia Putri Tjiasaka, Ajak Generasi Muda Indonesia Melek Pasar Modal

Kompas.com - 27/12/2016, 12:06 WIB

Felicia Putri Tjiasaka bisa dibilang sebagai salah satu mahasiswa yang membanggakan dari President University. Betapa tidak, di usianya yang baru 21 tahun ini, berbagai prestasi telah diraihnya. Terutama di bidang keuangan dan investasi, prestasi yang tidak banyak diraih oleh anak muda seusianya.

Gadis dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,9 sudah menyelesaikan thesisnya dengan judul Technical Efficiency to Book Value: an empirical study of category-IV Banks in Indonesia Stock Exchange

Sepak terjang

Felicia adalah mahasiswa jurusan Banking & Finance yang mendapatkan full Scholarship dari President University. Walaupun baru masuk kuliah pada tahun 2013, gadis kelahiran Pontianak ini memiliki IPK 3,9 dan sudah menyelesaikan thesis dengan judul Technical Efficiency to Book Value: an empirical study of category-IV Banks in Indonesia Stock Exchange.

Beberapa kiprah Felicia di antaranya adalah menjadi runner-up dalam ajang DBS Asian Conference - Young Economist Stand Up 2015. Ia pun mendapat kesempatan monitoring dari Chief Economist di Singapura.

Selain itu, putri pertama dari pasangan Hendrikus Tjiasaka dan Herina ini, adalah pemegang dua lisensi profesi, yang pertama bidang Investment Management, dan lisensi kedua bidang Equity Brokerage. Felicia lulus ujian lisensi di Pasar Modal bersama 5 persen peserta yang ikut dari seluruh Indonesia.

Saat ini, Felicia bekerja full time di Sucorinvest Central Gani, salah satu broker sekuritas di Indonesia Stock Exchange, sejak Januari 2016, sebagai analis ekuitas di Divisi Research, Departemen Institutional Equity.

Bersama Sandy Ham, salah satu temannya yang juga dari President University, Felicia mendapat kepercayaan untuk bermitra dalam tim khusus dengan sebutan Extreme Team, sebuah tim yang melakukan kegiatan penelitian secara independen untuk melakukan analisis laporan keuangan.

Analisis yang dilakukan dari berbagai tema makro, seperti Kredit Usaha Rakyat, amnesti pajak, generasi milenium, kartu ajaib pemerintah, satu juta program perumahan dan lainnya. Tidak hanya melakukan analisis laporan keuangan, tim ini juga melakukan kunjungan lapangan untuk benar-benar dapat melihat realitas yang terjadi.

-

Jebolan President University

Dikisahkan oleh Felicia, selama kuliah di President University dengan medium komunikasi Bahasa Inggris, pihak kampus sangat mendukungnya dalam menghadapi berbagai lomba.  Namun, lanjutnya, apa yang saya raih ini juga tergantung inisiatif masing-masing mahasiswa.

“Tidak cukup dari apa yang dipelajari di kampus. Kita harus banyak baca dan menulis, agar tidak gampang lupa," ujar Felicia.

Tidak hanya fasilitas kampus, Felicia mengaku kalau suasana pertemanan yang non individual juga membuatnya bisa seperti sekarang. Budaya mahasiswa President University yang suka ngumpul bareng, berdiskusi, ditambah lagi asrama dekat dengan kampus membuta mereka bisa beraktivitas hingga malam. “Jadi kehidupan sosial dan pendidikan sangat balance,” tambahnya.

Lokasi President University yang berada di Kawasan Industri Jababeka, kawasan industry terbesar di Asia Tenggara, memudahkan pekerjaan Felicia di Securitas Divisi Research. “Dengan banyaknya perusahaan yang ada, tentunya saya sudah memiliki network yang memudahkan saya untuk research," ungkapnya.

Masih sedikit anak muda di bursa efek

Dalam dunia keuangan di Indonesia, Felicia berharap semakin banyak investor generasi muda masuk di bursa efek, di mana saat ini populasinya tidak sampai 1 persen. Bahkan teman-temannya yang mengambil manajemen keuangan masih mengira investasi di pasar modal itu gambling atau spekulasi.

Padahal, pasar saham Indonesia 60 persen dikuasai asing, di mana 90 persennya dari Amerika, sehingga dollar sering mempengaruhi nilai tukar rupiah. Idealnya investor lokal yang lebih banyak agar pasar saham lebih stabil, apalagi fundamental perekonomian Indonesia masih bagus.

"Ketika sekarang saya sudah di sekuritas, ingin sekali kembali ke kampus untuk mengajari teman-teman mahasiswa bagaimana investasi yang simpel, yang baik agar melek investasi di pasar saham,” ujar Felicia.

Ia berpandangan untuk memajukan perekonomian nasional, kita jangan berpikir nasionalis sempit, karena pemerintah tidak bisa sendiri dalam membangun. Yang dibutuhkan adalah investasi dari mana saja.

Di samping itu SDM dalam negeri juga masih terbatas dan kemampuan teknologi belum mencukupi. Untuk itu pembangunan SDM di Indonesia sangat penting ke depannya. Sebagai putri daerah Pontianak, setelah sukses nanti Felicia ingin kembali ke kampung halaman dan masuk ke pemerintahan.

Sedangkan di bidang birokrasi, yang paling dibutuhkan adalah pembangunan manusianya. Orang-orang yang jujur dan transparan harus dipromosikan, sementara yang korup harus dihilangkan. Dan untuk hal ini Felicia banyak terinspirasi dari Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok

Selama satu tahun ke depan, Felicia tetap ingin cari pengalaman di sekuritas dan juga mengambil sertifikasi berskala internasional CFA (Chartered Financial Analyst). (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com