Advertorial

Yayasan Danamon Peduli Menggagas Pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional

Kompas.com - 27/12/2016, 12:12 WIB

Pasar rakyat bukan hanya sebagai tempat transaksi ekonomi tetapi juga sebagai ruang publik yang berpengaruh dalam ritme kehidupan masyarakat. Namun beberapa tahun ini, keberadaan pasar rakyat mulai tergeser dan terlupakan oleh masyarakat. Untuk itu, pasar rakyat dirasakan perlu mendapat pemaknaan baru sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan konsumen.

“Pasar rakyat sangat bisa dan harus menjadi modern. Pasar rakyat didambakan tetap menjadi suatu tempat yang penuh dengan warna-warni kehidupan,” ujar Ketua Dewan Pembina Danamon Peduli Bayu Krisnamurthi saat pembukaan Festival Pasar Rakyat di Bentara Budaya Jakarta pada Rabu (21/12).

Yayasan Danamon Peduli didukung oleh Kompasiana menggelar acara bertajuk “Festival Pasar Rakyat – Merayakan Harmoni Kehidupan” sebagai refleksi eksistensi pasar rakyat sebagai simbol kehidupan dan peradaban hidup masyarakat dan bangsa Indonesia.

Untuk terus menjaga pertumbuhan dari pasar rakyat itu sendiri, peran serta pemerintah dan pihak terkait sangat diperlukan. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita saat hadir dalam Festival Pasar Rakyat, “Sejalan dengan perkembangan pusat perbelanjaan modern, pasar rakyat atau pasar tradisional semakin tersisihkan. Padahal pasar tradisional mencerminkan kondisi ekonomi di daerah tersebut. Pemerintah akan hadir di pasar rakyat untuk memantau juga mengendalikan harga pasar. Belum semua pasar rakyat di Indonesia telah layak, tetapi terus diusahakan agar dilakukan revitalisasi dan pembangunan agar semakin banyak orang yang datang ke pasar rakyat.”

“Danamon Peduli melalui salah satu program investasi sosial yaitu program Pasar Sejahtera (Sehat, Hijau, Bersih, Terawat) telah memberikan banyak sekali pembelajaran tentang pentingnya peran dan nilai pasar untuk kehidupan bangsa. Tidak hanya dalam aspek ekonomi tapi juga aspek sosial budaya”, ungkap Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi di sesi diskusi pertama “Urgensi Hari Pasar Rakyat Nasional”.

Lebih lanjut Restu menambahkan, berjalannya program Pasar Sejahtera dalam 10 tahun terakhir inilah yang kemudian mendorong Yayasan Danamon Peduli untuk menggagas Hari Pasar Rakyat Nasional sebagai proses pemaknaan baru kepada pasar rakyat sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan konsumen.

“Untuk mengembangkan industri kreatif seperti UMKM, keberadaan pasar sangatlah penting. Secara global adanya pasar UMKM ini sedang berkembang pesat. Pasar rakyat perlu dikemas ulang untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Hal inilah yang menjadi metode yang sedang dikembangkan BEKRAF,” ujar Wakil Ketua BEKRAF Ricky Pesik di sesi diskusi “Pasar dalam Gerakan Generasi Muda dan Transformasi Pasar Rakyat”.

Dari segi visual dan sejarah, wajah pasar rakyat juga tak luput menyimpan beragam keunikan. “Bagi fotografer, memotret pasar rakyat sangat menarik karena di sana terjadi beragam kegiatan. Di pasar rakyat, unsur kemanusiaan sangat erat,” ungkap Fotografer Profesional Arbain Rambey dalam sesi “Warna-Warni Pasar dalam Gambar dan Pasar dan Pasar dalam Peta Kuliner” yang menjadi sekaligus menjadi penutup rangkaian kegiatan. 

Dalam setiap sesi diskusi Festival Pasar Rakyat diselingi dengan pertunjukan budaya oleh Garin Nugroho serta Endah Laras & Friends yang menggambarkan kehidupan masyarakat dalam pasar rakyat melalui serangkaian lagu-lagu daerah seperti “Ibu Pertiwi”, “Kunang-kunang”, “Padi Menguning”, “Dondong apa Salak”.

Diharapkan melalui Festival Pasar Rakyat, seluruh masyarakat bersama dengan pemerintah dan pihak terkait bisa melakukan gerakan pembaharuan untuk pasar rakyat. Ayo, dukung dan lestarikan pasar rakyat Indonesia! (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com